Malang Post – Tiga Kelurahan di Kota Malang, yakni Kelurahan Sawojajar, Cemorokandang dan Arjosari. Mendeklarasikan diri, sekaligus terverifikasi terkait program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Untuk membantu menekan angka stunting di Kota Malang.
Namun sebelum mendeklarasikan diri, ketiga kelurahan tersebut, harus menyelesaikan lima pilar terlebih dahulu.
Pilar pertama, stop buang air besar sembarangan, yang harus terselesaikan secara seratus persen. Cuci tangan pakai sabun. Pengamanan air minum dan makanan rumah tangga. Pilar keempat, pengamanan sampah rumah tangga dan kelima, pengamanan limbah cair rumah tangga.
“Kami menilai, pilar pertamanya seratus persen dan pilar kedua hingga keempatnya, mencapai delapan persen ke atas. Sehingga berhasil terverifikasi administratif. Dan bakal mendapatkan sertifikasi,” jelas Kadinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif, Selasa (18/10/2022).
Khusus untuk tiga kelurahan tersebut, lanjutnya, bukan hanya mendeklarasikan semata. Akan tetapi, telah terverifikasi pula pada administratif yang meliputi lima pilar tersebut.
“Untuk tahun ini, baru ada tiga kelurahan yang berhasil mendeklarasikan diri sekaligus terverifikasi (bersertifikasi). Masih ada 54 kelurahan lain yang harus segera menyusul.
Kita mesti bertekad dan berkomitmen bersama, untuk menekan angka stunting di Kota Malang lebih kecil lagi hingga nihil kedepannya,” cetus dia.
Sementara, Wali Kota Malang, Sutiaji menyampaikan, program STBM ini salah satu bagian dari komponen, untuk penekanan angka stunting. Melalui penguatan lima pilarnya tersebut di masing-masing kelurahan dan kuncinya di masyarakat.
“Semoga 54 kelurahan yang belum STBM, segera menyusul tiga kelurahan yang sudah seratus persen. Bersama-sama komitmen menciptakan sanitasi yang baik. Seperti halnya program KOTAKU, mampu menurunkan kota kumuh di Kota Malang dari 600 hektare menjadi 70 hektare,” kata Sutiaji.
Untuk mendukung sanitasi kuat dan bagus, beberapa OPD terkait seperti DLH, DPUPRPKP dan OPD lainnya, lewat tugas dan fungsinya, serta program pendukungnya untuk menguatkan sanitasinya.
“Seperti halnya pembangunan IPAL Komunal yang digulirkan lewat KOTAKU, yang mendapatkan anggaran dari pusat sebesar Rp14 miliar. Akan diselesaikan hingga Juni 2023 nanti,” pungkasnya. (Iwan – Ra Indrata)