
Malang Post – Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji, serta beberapa Kepala OPD terkait, bertakziah kepada sepuluh korban Tragedi Kanjuruhan.
Dari wilayah Kota Malang, korban Tragedi Kanjuruhan keseluruhan sudah terdata. Baik korban luka-luka maupun meninggal dunia telah terdata. Yang dilakukan oleh BPBD Kota Malang.
“Kami melakukan takziah, bagian dari empati sekaligus menyampaikan dukacita kepada keluarga korban. Atas nama Pemkot Malang, kami betul-betul merasa kehilangan,” ungkap dia.
Bersama rombongan yang ikut takziah, Sutiaji berdoa untuk korban yang meninggal dunia. Yakni dengan membacakan surah yasin dan tahlil. Yang pahala dan barokahnya, disampaikan atau dipersembahkan kepada semua korban Tragedi Kanjuruhan.
“Khususnya kepada keluarga korban, semoga diberikan kekuatan serta ketabahan maupun kesabaran, dalam menerima musibah saat ini. Semoga para korban husnul khatimah dan ditempatkan di Jannatun Na’im,” kata Sutiaji.
Untuk takziah kepada korban, setelah di Kecamatan Kedungkandang, akan terus dilanjutkan ke kecamatan lainnya. Dia berharap bisa sampai ke seluruh korban meninggal, yang berada di Kota Malang.
“Kita juga perlu memberikan pendampingan kepada korban yang luka-luka. Kita ringankan beban mereka dengan kehadiran tim trauma healing. Termasuk yang berhak penerimaan santunan, juga harus terdata,” imbuhnya.
Bantuan selama ini yang sudah dialirkan, ucap pria asli Lamongan ini, bergulir dari Presiden, Kemensos RI, Gubernur, Pemkot, Bank Jatim, Bakrie Amanah dan lembaga lainnya.
“Akan kita lakukan pengecekan data secara langsung. Mengingat akan ada bantuan baru lagi. Termasuk tim trauma healing kita sebarkan di lima kecamatan, untuk membantu mempercepat memulihkan rasa trauma dari para korban,” bebernya.
Sementara, orang tua dari korban meninggal dunia, Audi Nesia Alfiari, yakni Kuswono bersama istrinya, masih terus merasa terpukul dan kehilangan putri tercintanya tersebut. Meski keluarga tidak bisa berbuat banyak atas musibah ini.
“Kami hanya bisa berdoa atas kepergian putri tercinta, semoga diberikan oleh Allah SWT husnul khatimah dan mendapatkan Surga Nya Jannatun Na’im,” harapnya.
Kuswono atas nama pribadi dan keluarga, juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, yang telah banyak membantu. Baik itu secara moril maupun materiil. Terpenting, Tragedi Kanjuruhan semoga bisa terungkap sejelas-jelasnya.
Sepuluh korban yang meninggal dunia Tragedi Kanjuruhan, yang sudah dilakukan takziah, berada di Kelurahan Kotalama (3 orang) Bumiayu (3 orang), Mergsono (2 orang), Sawojajar (1 orang). (Iwan – Ra Indrata)