Malang Post – Tragedi Kanjuruhan, 1 Oktober 2022, tak hanya menyebabkan 131 korban meninggal dunia. Juga untuk ratusan korban luka berat dan ringan. Hingga puluhan ribu Aremania, yang terlibat langsung dalam kejadiran tersebut.
Tetapi yang tidak bisa ditinggalkan, adalah yang dirasakan pasukan Singo Edan. Tidak saja mereka ikut menjadi korban, tetapi juga menjadi saksi hidup, para korban meninggal dunia yang berada di ruang ganti pemain.
Semua itu akan terus membekas di benak para anggota tim Arema FC. Yang pada malam itu berkontak langsung dengan korban. Karena dari sekian banyak korban, beberapa sempat mendapat pertolongan dari pemain dan ofisial Arema.
Kondisi itu jelas pukulan telak untuk Alfarizie dan kawan-kawan. Yang merasakan duka mendalam atas kejadian tersebut. Bahkan, mental mereka bisa dikatakan terpukul. Jatuh ke titik nadir.
Seperti dibeberkan manajer tim, Ali Rifki. Arema turut memikirkan kondisi para pemain mereka. Rifki pun coba menjalin kontak dengan pemain, meski dari jarak jauh.
“Nanti setelah kami menangani keluarga korban, kami akan mengumpulkan seluruh tim dan akan kami tanyakan satu per satu,” ucapnya pada awak media, di Jakarta.
“Tim hari ini, kemarin, saya video call, beberapa tetap berusaha untuk menjaga kondisi, mental,” sambung Rifki, yang datang ke Jakarta untuk memenuhi undangan Menpora, guna mengikuti rapat koordinasi.
“Manajemen siap memberikan pertolongan dari psikologis untuk para pemain dan anggota tim lainnya. Bagaimana pun, kondisi di Kanjuruhan telah membuat mereka terpukul.”
“Akan kami bantu apabila terjadi apa-apa dengan mental mereka. Mereka juga tertekan dengan tragedi kemarin. Banyak yang syok, tetapi ada juga yang selalu turun ke keluarga korban,” tegasnya.
Terpisah, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) memastikan, tidak ada pemain Arema FC ataupun Persebaya, yang terluka akibat diserang Aremania.
Hal tersebut dipastikan Komnas HAM setelah mengonfirmasi para pemain Arema FC maupun Aremania terkait tragedi maut di Stadion Kanjuruhan.
“Tidak ada pemain yang luka. Jadi kalau ada informasi yang bilang bahwa suporter kesana (turun ke lapangan) mau nyerang pemain, pemainnya bilang bahwa itu tidak seperti itu dan suporternya juga bilang bahwa tidak seperti itu,” kata Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam lewat tayangan video.
Untuk diketahui, Komnas HAM menerjunkan tim investigasi untuk menyelidiki tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang yang menegaskan ratusan jiwa. Tim investigasi tersebut diterjunkan untuk memastikan ada tidaknya pelanggaran HAM dalam peristiwa tersebut.
Dalam proses investigasi, Komnas HAM memintai keterangan sejumlah pihak. Di antaranya, para pemain Arema FC serta Aremania. Keterangan mereka penting untuk mengetahui pasti penyebab terjadinya kerusuhan.
“Jadi, dinamika ini jadi penting. Kami sedang menelusuri secara mendalam karena ada counstring waktu sekian menit itu di lapangan itu sebenarnya cukup terkendali,” terangnya. (Ra Indrata)