
Malang Post – Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji didampingi Sekkota bersama perangkat daerah seperti, Dishub, Satpol PP, DPUPRPKP, Dindikbud, Camat serta Lurah, meninjau sengketa fasilitas pintu keluar masuk di dua wilayah kelurahan. Yakni Kelurahan Jatimulyo dan Mojolangu, Kamis (8/09/2022).
“Kami telah berkoordinasi dengan warga dari dua kelurahan. Yakni RW 4 Kelurahan Jatimulya dan RW 12 Kelurahan Mojolangu. Termasuk pihak sekolah SD Insan Amanah sendiri. Semuanya sepakat hari ini sama-sama membuka portalnya,” terang Sutiaji.
Pembukaan portal di empat titik tersebut, lanjut dia, diterapkan pada jam tertentu. Yakni pagi sampai sore selesai kegiatan aktifitas sekolah. Demi keberlangsungan kepentingan bersama, khususnya warga dari dua kelurahan dan para wali murid SD Insan Amanah.
“Akan tetapi, pada jam 16.00 ke atas, sepakat juga portal-portal yang ada ditutup kembali. Demi terciptanya keamanan dan terjaganya wilayah kondusif,” tambahnya.
Dijelaskan juga teknis penerapan kebijakan pemberlakuan portal secara ketat dan selektif, entah pakai kartu atau seperti apa pastinya.

Pihaknya akan menginstruksikan kepada OPD terkait, untuk membantu warga setempat dalam mengatur lalu lintasnya. “Sekalian memasang rambu-rambu lalu lintas, untuk menunjang kelancaran dan menghindari kemacetan di kawasan tersebut. Sekaligus mencegahnya dari kecelakaan, mengingat sebelumnya sering terjadi kecelakaan di daerah sini,” bebernya.
Oleh karenanya, untuk mewujudkan itu semua, warga dari dua kelurahan bersama Forum Lalu Lintas, nantinya akan bermusyawarah menentukan model penerapannya.
“Mereka bersepakat menyelesaikan pemasangan rambu maupun teknis penerapan alur lalu lintasnya sekitar sepuluh hari. Sehingga kita tunggu sekaligus kita dukung kebijakannya, dengan cara mematuhinya,” imbuhya.
Warga RW 12 diwakili Edi Sutrisno menyampaikan, warga RW 12 Kelurahan Mojolangu pada dasarnya sangat simpel. Yakni dengan mempersilakan melintas di RW 12 bagi pengantar sekolah.
“Akan tetapi setelah mengantarkan, jangan kembali melintas di RW 12 lagi. Tapi melintas di wilayah Perumahan Griya Shanta Ekskutif, yakni RW 4 Kelurahan Jatimulya,” ungkap Edi.
Permintaan itu dilakukan, kata dia, agar tidak menimbulkan kemacetan sekaligus kecelakaan. Lantaran adanya penumpukan kendaraan pada jalur perlintasan. Yakni mereka yang antar anaknya, maupun yang akan keluar selepas mengantar.
“Tapi kalau wali murid mesti melintas di kawasan Perumahan Griya Shanta Ekskutif, bisa ikut mengurai atau mengurangi jumlah kendaraan yang lalu lalang. Termasuk menghindari terjadinya kecelakaan antar sesama pengantar sekolah. Baik itu warga, wali murid dari luar kawasan Griya Shanta maupun ojek online,” pungkasnya.
Hal tersebut ditimpali Ketua RW 4 Kelurahan Jatimulya, Heru Setyo Sanyoto. Dia juga sepakat membuka portal yang ada di wilayahnya. Tapi dengan catatan, SD Insan Amanah yang berkaitan langsung, harus turut mendukung dan memfasilitasinya.
“Sebab setelah portal dibuka, jangan sampai menimbulkan dampak ke lainnya. Butuh adanya tambahan personil untuk mengawasi dan mengarahkan pengendara. Untuk meminimalisir hal negatif di kawasan tersebut,” timpal Heru.
Di luar itu semua, ketika sudah selesai jam kegiatan pembelajaran di SD Insan Amanah, wilayah kembali ditutup seperti biasanya sampai esok paginya. Dan ini menjadi kewenangan wilayah masing-masing.
“Saling menjaga dan mengawasi dari ancaman bahaya. Kebijakannya pun dikembalikan kepada dua RW tersebut, lokal wisdom bisa diterapkan di dua RW masing-masing,” cetusnya. (Iwan – Ra Indrata)