Malang Post – Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) setempat berupaya keras mengenalkan Museum Pendidikan Kota Malang. Museum yang dibangun tahun 2011 itu berlokasi di Kelurahan Tlogowaru, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
Selama ini banyak yang tidak mengetahui bahwa di kawasan itu ada Museum Pendidikan. Guna mengenalkan Museum Pendidikan ini, pada Rabu (20/07/2022) Disdikbud Kota Malang menggaet Rina Enes bersama boneka Susan. Sasarannya para siswa tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (Paud).
Sebanyak 300 siswa, dibagi dalam dua sesi (masing-masing sesi 150 anak), diajak keliling untuk dikenalkan Museum Pendidikan. Mereka juga diajak belajar bersama dengan bintang tamu Ria Enes bersama boneka Susan kesayangannya.
Kepala Bidang Kebudayaan, Dr. Dian Kuntari S.STP. MSi menjelaskan bahwa pengenalan Museum Pendidikan ini akan dilakukan berseri. Seri pertama adalah anak-anak dari Paud dan TK. Seperti kegiatan pada Rabu (20/7/2022) itu. Temanya, tentu disesuaikan dengan anak-anak usia dini.
Seri berikutnya adalah para siswa SD. Temanya terkait dengan kesehatan. Selanjutnya siswa SMP. “Kami juga akan bekerjasama dengan Dikbud Provinsi Jatim untuk mengenalkan Museum Pendidikan ini kepada para siswa SMA dan SMK. Temanya kami sesuaikan dengan usia mereka,” papar Dian.
Menurut Dian, pengenalan Museum Pendidikan Kota Malang ini dirasa penting, terlebih di tengah banyaknya budaya asing dari luar yang masuk. Tentunya pengenalan seperti ini dirasa penting untuk edukasi dan tetap menjaga kelestarian budaya bangsa sendiri.
Harapannya ke depan kunjungan- kunjungan seperti ini perlu diwajibkan untuk para pelajar Paud dan pendidikan usia dasar maupun menengah. Tujuannya untuk memperkaya ilmu mereka perihal peristiwa yang terjadi di masa lalu.
Dijelaskan Dian, sebagai informasi Museum Pendidikan Kota Malang buka mulai hari Senin sampai Jumat. Untuk program kunjungan museum bagi siswa mulai tahun ajaran baru ini. “Nanti siswa-siswi juga akan dijadwalkan mengunjungi museum itu,” jelas Dian.
Kini Museum Pendidikan Kota Malang mempunyai setidaknya 150 koleksi. Di antranya alat-alat permainan dan buku-buku pelajaran tempo dulu. Museum Pendidikan Kota Malang juga memiliki mini movie room dan stage outdoor. Sarana ini bisa digunakan untuk event-event pendidikan.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Suwarjana, SE. MM, mengungkapkan pengenalan Museum Pendidikan bagi para siswa di semua jenjang sangat penting dilakukan, sebagai edukasi bagi mereka.
Suwarjana juga mengungkapkan bahwa pihaknya akan menambah koleksi-koleksi untuk mengisi Museum Pendidikan Kota Malang ini. Karena koleksi di Museum Pendidikan ini masih belum lengkap.
Karena di Malang banyak perguruan tinggi, lanjut dia, pihaknya nanti juga akan menggandeng perguruan tinggi. Minimal untuk pengembangan koleksi-koleksinya.
“Koleksinya masih jauh dari lengkap. Namun, minimal kita punya tempatnya dulu. Yang dahulu tidak pernah tersentuh, Insha Allah ke depannya Museum Pendidikan lebih dikenalkan dan lebih difungsikan,” ujar Suwarjana.
Nantinya, event-event pendidikan juga akan banyak digelar di Museum Pendidikan Kota Malang. “Bahkan, tahun ini event-event Disdikbud sudah banyak yang kami gelar di sini. Karena sudah ada mini movie room dan stage outdoor,” jelas Suwarjana.
Selain koleksi yang kurang, target tingkat kunjungan juga akan ditingkatkan. “Jadi di Rencana Kerja (Renja) kami akan terus ditarget. Bahwa kunjungan minimal satu tahunnya harus sekian. Itu harus bisa dipenuhi. Karena agar kami lebih semangat untuk mengembangkan Museum Pendidikan ini,” papar Suwarjana.
Selanjutnya Museum Pendidikan ini juga akan dikembangkan dengan digital. Karena saat ini masuk era digital. Selain itu, Museum Pendidikan ini berbeda dengan museum pada umumnya. Sehingga pengembangannya pun berbeda. (MA Rozzi-Eka Nurcahyo/Adv)