Malang Post – Jembatan Tunggulmas (Tunggulwulung-Tlogomas), sudah kembali dibuka. Setelah beberapa waktu ditutup. Sejak sebelum Lebaran kemarin.
Tapi seperti dugaan semula, jembatan yang diresmikan Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji pada Kamis (24/02/2022) itu, justru tetap menimbulkan kemacetan.
Menurut cerita dari seorang perempuan berstatuskan ASN di Pemkot Malang, Jembatan Tunggulmas itu dibangun untuk ‘membantu’ Jembatan Soekarno-Hatta. Yang isunya, tidak kuat menampung beban kendaraan di atasnya.
“Sehingga diusulkan membuat jembatan alternatif. Kemudian dilakukan studi pada titik-titik calon jembatan yang akan dibangun. Dan melekatnya antara Jalan Saxofon dan Tlogomas, untuk dilakukan pembangunan nantinya,” jelas perempuan ASN tersebut.
Dari titik tersebut, lanjutnya, ada beberapa titik koordinatnya butuh dipastikan posisi tepatnya. Pertama sebelum Apartemen Begawan (sisi timur), satunya lagi sisi baratnya apartemen atau sisi baratnya lagi.
“Terkait Amdal dan Andal Lalin diyakininya ada, tapi ikut menjadi satu dengan milik Amdal dan Andal Lalin milik Apartemen Begawan. Karena pembangunan jembatan tersebut, setelah mendapatkan hibah lahan dari Begawan,” bebernya.
Menurut catatan yang ada di Amdal dan Andal Lalin, sepertinya ada petunjuk agar melakukan pemotongan pohon ringin di sisi barat apartemen. Guna memaksimalkan pemanfaatan Jembatan Tunggulmas adalah sebagai jembatan alternatif.
“Harapan besarnya. Kendaraan yang akan mengarah ke Blimbing atau arah timur lainnya. Tidak sampai terjadi penumpukan di Jembatan Suhat, sebaliknya masyarakat bisa memanfaatkan Jembatan Tunggulmas itu,” imbuhnya.
Berdasarkan penuturan dari beberapa warga di sekitaran Jembatan Tunggulmas maupun pengendara melintas. Ada banyak hal yang ‘misterius’ terhadap jembatan tersebut.
Salah satunya dikatakan Soleh (42), warga Tlogomas.
Keberadaan Jembatan Tunggulmas untuk setiap harinya. Dalam pemanfaatannya baik soal kepentingan ekonomi, pribadi maupun hal lainnya.
Warga Malang Raya pastinya merasa bersyukur dan sangat senang serta terbantu. Karena selain mempersingkat perjalanan mereka, juga menghemat biaya BBM.
“Akan tetapi, baru dimanfaatkan hampir dua bulan berjalan. Kini jembatan tersebut ditutup total, dengan alasan dianggap menimbulkan kemacetan baru. Khususnya dari arah Dau atau Kota Batu ke Kota Malang, sebaliknya dari Kota Malang menuju ke Kota Batu,” ungkap Soleh.
Sementara, Teguh (34), warga Kecamatan Dau sekaligus pengendara roda dua menambahkan, informasi penutupan akses pintu keluar masuk Jembatan Tunggulmas. Disebutkan di media massa sampai 9 Mei 2022.
Kendati akses pintu keluar masuk di Jalan Tlogomas ditutup rapat, dan dilarang menerobosnya. Lebih dari satu kali, warga tetap memaksakan kehendak menerobos dan membobol penutup penghalangnya.
“Terpantau, pengendara roda dua bisa berlangsung keluar masuk, kendati secara bergantian. Namun roda empat, total tidak bisa mengaksesnya.
Harapan kami pemerintah atau pihak-pihak tertentu, segera mencarikan solusinya. Jembatan Tunggulmas ini dibangun untuk apa, kalo tidak untuk dimanfaatkan publik,” pungkas Teguh. (Iwan – Ra Indrata)