Malang Post – Perumda Tugu Tirta (PDAM) Kota Malang, harus bisa membangun etos dan etika kinerja dengan baik dan berkualitas.
Kesolidan internal, harus dijaga sekaligus dikuatkan.
Penekanan itu disampaikan Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji, usai memimpin rapat tertutup di Perumda Tugu Tirta.
Selain itu, katanya, perlu efisiensi dan perampingan organisasi. Keberlangsungan organisasi, mesti dijalankan dengan ramping, tapi kaya fungsi dan fokus. Bertujuan menghemat pengeluaran anggaran kebutuhan.
“Kami berharap penekanan tersebut diimplementasikan. Satu kesatuan dalam tanggungjawab pekerjaan penuh kebersamaan,” tegas mantan anggota DPRD Kota Malang itu.
Ditambahkan, sejak 2016 silam hingga sekarang, Perumda Tugu Tirta belum pernah menaikkan tarif ke pelanggan. Apalagi di masa pandemi Covid-19. Tapi devidennya Rp99 miliar. Harapannya bisa dinaikkan lebih lagi.
“Namun begitu, soal keluhan dari pelanggan terkait pelayanan air, sebagai kebutuhan paling dasar. Harus cepat direspon. Jangan sampai terganggu. Sebisa mungkin memberikan pelayanan terbaiknya,” tambah dia.
Momentum ramadan, ucapnya, diperkirakan kebutuhan air akan mengalami peningkatan. “Ketersediaannya (suplai) air agar bisa terpenuhi dengan lancar,” pungkasnya.
Sementara, Dirut Perumda Tugu Tirta Kota Malang, M. Nor Muhlas menuturkan, apa yang diinstruksikan Wali Kota Malang, telah dilaksanakannya. Semisal posisi Manajer, Asisten Manajer maupun Supervisor.
“Perampingan telah dilakukan. Pastinya menghemat anggaran kebutuhan. Tapi maaf tidak bisa menyebutkan detail, berapa yang dihematnya,” tutur Muhlas.
Terkait peningkatan pelayanan, pada dasarnya terus ditingkatkan. Namun soal kepuasan, antara Perumda dan pelanggan, memiliki ukuran berbeda. Menurut Perumda sudah memuaskan, tapi versi pelanggan belum tentu.
“Contohnya, pelayanan super extra perbaikan sumber mata air di Wendit. Akibat dampak banjir bandang tadi malam, Senin (14/03/2022). Sekiranya pompa air terendam banjir, dipastikan sumber air kotor (keruh),” terang Muhlas.
“Tapi alhamdulilah, pompa air tidak sampai terendam. Kendati air di pelanggan mengalami keruh (kotor). Akan tetapi, kami terus menerus upaya pengurasan hingga normal kembali.”
“Langkah selanjutnya, mengantisipasi terjadinya banjir lebih besar lagi. Perumda akan meninggikan tembok pagar pembatas sekitar dua meter lagi, di Sumber Mata Air Wendit,” tukasnya. (Iwan – Ra Indrata)