Malang Post – Proses pembelajaran dalam Kampus Merdeka merupakan salah satu perwujudan pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa (student centered learning). Ini sangat esensial.
Maka, sebagai bentuk dukungan pelaksanaan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) pada aspek Membangun Desa, Universitas Negeri Malang secara resmi meluncurkan “Kampoeng Kopi” di Desa Sumberdem Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Minggu (12/12/2021)
Dalam giat tersebut tampak mengawal langsung jajaran pimpinan UM seperti Prof. Dr. AH. Rofi’uddin, M.Pd. selaku Rektor UM, Prof. Dr. Markus Diantoro, M.Si. selaku Ketua LP2M dan Drs. I Wayan Dasna, M.Si., M.Ed., Ph.D. selaku Ketua LP3.
Tidak hanya dari UM, kegiatan ini pun juga dihadiri pejabat eksternal, Camat Wonosari, Drs. Ahmad Muwassi Arif, M.Si dan Purwati, Kepala Desa Sumberdem.
Diketahui “Kampoeng Kopi” merupakan project MBKM Membangun Desa (sebelumnya: MBKM KKN Tematik) dari beberapa mahasiswa aktif UM dengan didampingi Dr. Retno Wulandari, S.T., M.T. selaku Dosen Pembina Lapangan pada project ini.
Pada sesi sambutan, Retno Wulandari menjelaskan, launching desa wisata dengan branding “Kampoeng Kopi” ini, merupakan hasil kolaborasi atau link & match antara perguruan tinggi dengan pemerintah desa dan dunia usaha serta dunia industri.
“Bersama DUDI (Dunia Usaha dan Dunia Industri), kita ingin mewujudkan harapan dan cita-cita dari pemerintah desa untuk bisa mewujudkan desa yang diharapkan,” jelas dosen pembina lapangan tersebut.
Rektor UM, Prof. Dr. AH. Rofi’uddin M.Pd., menyampaikan ekspresi dukungan terhadap keberhasilan project ini. Diutarakan harapannya, supaya keberlangsungan implementasi project tidak berhenti hanya sampai di kurun waktu tertentu saja.
Namun dapat dipertahankan secara berkelanjutan.
“Tadi saya mendengar dari Bu Kades (Kepala Desa), Desa Sumberdem ini sudah relatif banyak unggulan-unggulannya. Di sini kopi, di sana rosella, di sana ada juga kambing dan seterusnya,” pungkas Rektor pada sambutannya.
Kegiatan ini sudah dipersiapkan matang oleh Dr. Retno bersama kelompok mahasiswa aktif UM yang menjalani KKN. Sehingga, paling menarik adalah para tamu undangan civitas akademika UM diajak melihat proses pengolahan kopi secara langsung. Mulai dari tahap roasting hingga tata cara penyeduhan kopi yang benar.
Melalui wawancara eksklusif, Dr. Retno mengatakan, banyak tantangan dalam proses mewujudkan peluncuran Desa Sumberdem sebagai Desa Wisata Edukasi dengan kopi sebagai fokus utama untuk saat ini. Faktanya project ini membutuhkan persiapan sejak tahun 2019.
Tidak berjuang sendirian, sosok yang juga menjabat sebagai Koordinator Program Studi (Koorprodi) ini pun, membutuhkan kerjasama eksternal.
Baik dari Desa Sumberdem sendiri maupun pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) hingga tahun 2020 project ini, semakin mendapat dukungan dari UM sendiri. Dengan diberlakukannya KKN Tematik melalui program usungan Kemendikbud Ristek, yaitu MBKM.
“Kita akan menggali lebih dalam lagi potensi-potensi di sini. Akan dihubungkan dengan apa yang sudah dilakukan oleh civitas akademika di perguruan tinggi.
Sehingga kita bisa mendapatkan project secara baik dalam jangka menengah maupun jangka panjang,” tegas Dr. Retno. (yan)