Malang Post — Beberapa waktu lalu, rencana pembangunan cold storage senilai Rp 16 miliar di Kelurahan Dadaprejo, Kota Batu disoal dewan. Kini pembangunan cold storage berkapasitas 200 ton itu giliran disoal masyarakat setempat karena minimnya sosialisasi oleh dinas terkait.
Pembangunan yang rencananya bakal dilakukannya oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Batu di lahan seluas 10.025 meter persegi dengan rincian gedung utama seluas 5000-6000 meter persegi itu, banyak dikomplain karena letaknya yang kurang representatif.
Ketua LPMK Kelurahan Dadaprejo, Iwan Prasetyo menyatakan, pembangunan cold storage minim sosialisasi kepada warga setempat. Karena dengan kehadiran cold storage itu secara otomatis juga akan berdampak pada masyarakat setempat.
“Kami sudah tanyakan ke RT/RW setempat tidak pernah ada sosialisasi. Malah rencana pembangunan ini kami dengar dari pemberitaan media masa, bukan sosialisasi,” ujar Iwan usai melakukan hearing dengan Komisi B DPRD Kota Batu, DPKP Kota Batu dan belasan ketua RT/RW di kecamatan tersebut, Senin (6/12/2021).
Saat melakukan hearing tersebut, pihaknya membawa sebuah dokumen bertuliskan: Penolakan Pembangunan Cold Storage. Dalam dokumen itu, ada sejumlah poin penolakan. Salah satunya adalah banyak warga yang telah meninggalkan kegiatan pertanian karena menyusutnya lahan.
Hal itu menyusul, sebagian besar lahan bekas tanah kas desa telah berubah fungsi jadi tempat pendidikan. Di antaranya adalah SDN 1 Dadaprejo, MTS Negeri 1, MAN Bilingual dan yang terbaru pembangunan SMPN 7 Kota Batu juga bakal dilakukan di kecamatan tersebut tahun depan.
“Kami menilai, Kelurahan Dadaprejo identik dengan kelurahan pendidikan, bukan pertanian. Selain itu,okasi rencana pembangunan cold storage juga berdekatan dengan pemukiman penduduk. Apalagi jalan menuju cold storage juga sangat sempit karena lebarnya hanya 4 meter,” beber Iwan.
Selain itu, pihaknya juga beranggapan pembangunan cold storage di kelurahannya tak memberi dampak ekonomi bagi masyarakat setempat. Sehingga dalam dokumen tersebut, pihaknya menuliskan jika masyarakat Kelurahan Dadaprejo tidak membutuhkan cold storage untuk penyimpanan dalam jangka waktu tertentu.
“Sebenarnya masyarakat ingin memanfaatkan tempat yang akan dibangun cold storage itu untuk kebutuhan warga,” ungkapnya.
Sekretaris DPKP Kota Batu, Heru Yulianto memaparkan jika pembangunan cold storage tak hanya dilarang oleh pihaknya saja. Karena banyak dinas lain yang juga terlibat dalam pembangunan itu.
“Kami yakin keberadaan cold storage akan memberikan dampak positif bagi warga. Karena di tempat tersebut bisa digunakan untuk menampung prodak holtikultura milik petani Kota Batu,” katanya.
Apalagi, lanjut Heru, masyarakat Kota Batu mayoritas masih bermatapencaharian sebagai petani. Sehingga dengan keberadaan cold storage bisa memberikan peningkatan kualitas produk dan harga. Selain itu juga dapat difungsikan sebagai tempat edukasi.
Namun ketika disinggung keluhan masyarakat akan minimnya sosialisasi. Heru tak mau menjelaskan secara gamblang. “Sudah. Tidak bisa dijelaskan. Jangan kami sudah dipesan oleh Pak Kadis,” kata Heru singkat sambil melangkah pergi.
Anggota Komisi B DPRD Kota Batu, Cahyo Edi Purnomo menyatakan dirinya sangat kecewa. Dia menganggap sekretaris DPKP Kota Batu itu tak menguasai materi. Karena sangat minim penjelasan yang bisa melegakan pertanyaan masyarakat.
“Selama hearing kami hanya bisa mencatat dua penjelasan. Pertema mengenai kualitas produksi dan tempat wisata. Kalau penjelasannya hanya itu, anak TK juga bisa,” keluh Cahyo sapaan akrabnya.
Sebab itu, dirinya berharap DPKP Kota Batu bisa menjelaskan secara gamblang. Mulai dari detail rencana pembangunan hingga yang lainnya. “Beberapa waktu lalu kami telah melakukan peninjauan ke lapangan. Lokasinya memang bagus. Tapi kalau bicara masalah jalan sangat tidak layak,” katanya.
Disisi lain, Cahyo mengusulkan, karena masyarakat kelurahan setempat banyak yang bekerja di bidang kerajinan tangan. Alangkah baiknya Pemkot Batu mengembalikan potensi itu saja.
Ketua Komisi B DPRD Kota Batu, Hari Danah Wahyono mengutarakan, jika saat ini Kota Batu tak membutuhkan cold storage. Ini karena, lahan pertanian di Kota Batu terus menyusut. Sehingga produknya juga terus berkurang dari tahun ke tahun.
“Kami berencana mengadakan pertemuan lagi dengan dinas terkait untuk membahas pembangunan cold storage. Seluruh dinas terkait dalam pembangunan ini akan kami undangan,” tandasnya. (yan)