Malang Post – Camat Donomulyo—Mumuk Hadi Martono, minta Pembina Pramuka inovatif dan kreatif agar ekstrakurikuler Pramuka disukai peserta didik. Sehingga tertanam karakter dengan nilai-nilai Pancasila.
Mumuk Hadi Martono menjelaskan, gerakan Pramuka bergantung kepada pembinanya yang handal. Salah satunya dengan melibatkan penggalang siaga dari 33 kwaran untuk mendukung Pemerintah Kabupaten Malang
Dalam Galang Ajar bagi pembina se Korwed Pagak ini, memberikan materi yang berkualitas.Mulai dinamika kelompok, praktek pembina, praktek upacara, penyelesaian syarat kecakapan umum dan khusus, syarat Pramuka garuda dan administrasi.
Pria ini berharap kepada para pembina, agar Pramuka disukai anak-anak melalui pembina -pembina yang handal agar pendidikan alam lewat pramuka bisa terlaksana.
“Dari Galang Ajar muncul pelatih-pelatih handal. Karena anak – anak sekarang lebih pintar. Tetapi anak sekarang tidak tahu sopan santun, etika, tata krama dan tata cara kehidupan di masyarakat. Melalui pramuka bis memberikan pendidikan karakter,” pungkasnya .
Edy Sunarko, Ketua Kwartir ranting Donomulyo menambahkan. Gelang ajar memberikan semacam Kelompok Kerja Gugus Depan dengan tujuan membangkitkan motivasi bergerak dengan cepat. Karena sebelumnya mati suri akibat pandemi.
Ini upaya menggugah kembali, karena pramuka adalah ekstrakurikuler wajib bagi sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas.
Bersama Kapusdiklat di Kwarcab memberikan dorongan tugas mulia bersama Tri Satya dan Dasa Dharma Pramuka. Sesuai Permendikbud No 66 tahun 2013 sebagai ekstrakurikuler wajib yang memberi bekal bagi para pembina di gugus depan .
Galang Ajar dilaksanakan di MTSN 5 Malang Donomulyo, pada 26 November 2021, diikuti peserta dari Korwed Pagak. Terdiri dari Kwaran Pagak 35 pembina, Kwaran Bantur 39 pembina, Kwaran Kalipare 40 pembina, Kwaran Gedangan 57 pembina, Kwaran Donomulyo 50 pembina. Keseluruhan se Korwed Pagak sejumlah 221 pendamping dan pelatih .
Ahmad Wachid Arief, pengurus harian kwarcab Pramuka Kabupaten Malang menambahkan. Kepramukaan adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah.
Juga di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka .
“Pramuka sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur. Karena dalam kepramukaan terdapat sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat saat ini ,” pungkasnya. (yan)