Malang Post – Porang merupakan salah satu tanaman lokal asli Indonesia yang saat ini banyak dibudidayakan petani di berbagai daerah. Salah satunya di Desa Jombok, Kecamatan Pule, Kabupaten Trenggalek. Potensi tanaman umbi-umbian bernama latin Amorphophallus muelleri di desa ini cukup menjanjikan. Panen raya porang di Desa Jombok juga telah dilakukan pada bulan Agustus 2021.
Melihat tingginya produksi porang oleh petani di desa ini, peneliti porang Universitas Brawijaya berinisiatif memberikan pendampingan kepada masyarakat agar porang dapat diolah sedemikian rupa, sehingga menghasilkan nilai tambah ekonomi.
Melalui Program Dosen Berkarya UB, peneliti porang yaitu Prof. Dr. Ir. Simon Bambang W. M.App.Sc. dan Ahmad Zaki Mubarok, Ph.D. terjun langsung ke Desa Jombok pada Minggu (14/11/21) dalam kegiatan yang mengusung tema “Pendampingan Pengembangan Industri Pengolahan Pangan Berbasis Porang di Desa Jombok, Kecamatan Pule, Kabupaten Trenggalek”.
Dosen UB terlebih dahulu memberikan pemaparan tentang porang secara umum. Lalu menjelaskan cara pembuatan berbagai produk berbahan baku porang, seperti bakso dan mie shirataki. Masyarakat desa yang kebanyakan ibu-ibu ini juga langsung mempraktekkan pembuatan produk-produk tersebut. Masyarakat begitu antusias mengikuti kegiatan yang diinisiasi dosen Universitas Brawijaya ini.
Dalam pelaksanaan Program Dosen Berkarya, UB juga bersinergi dengan BUMDes setempat yang berperan mengakomodir keinginan anggota dan menjadi jembatan komunikasi dengan para akademisi UB. Dengan demikian, program yang dicanangkan bisa tepat sasaran.
Diharapkan masyarakat Desa Jombok bisa mengembangan produk turunan porang untuk peningkatan ekonomi dan menjadikan Desa Jombok sebagai sentra industri porang. (*)