Malang Post — Sejumlah 144 pimpinan di lingkungan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang dua hari ini, fokus mengikuti kegiatan Tinjauan Manajemen yang dimotori oleh Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Maliki, Selasa (2/11/2021) dan Rabu (3/11/2021).
Tinjauan Manajemen (TM) kali ini, bertajuk ‘Unggul dan Bereputasi Internasional’. Panitia pelaksana Dr Helmi Saifuddin menegaskan, TM kali ini menjadi momen penting bagi para pimpinan.
Sebagai sarana saling mereview dan berkoordinasi secara langsung terkait program kerja dan visi misi perguruan tinggi. Sehingga program kerja yang direncanakan bisa tepat sasaran yaitu menjadi kampus unggul dan bereputasi internasional.
“Untuk itu, semua pimpinan diajak fokus melakukan review serta menemukan solusinya,” terangnya.
Rektor UIN Maliki Malang Prof Dr M Zainuddin MA dalam pengarahannya mengajak seluruh pimpinan yang hadir untuk kerja keras dan fokus meningkatkan mutu perguruan tinggi Islam, khususnya UIN Malang.
“UIN Malang di jajaran PTKIN tidak boleh kalah. UIN harus unggul di segala bidang dan bereputasi internasional,” harapnya.
Dia meminta kepada seluruh pimpinan untuk selalu konsen pada tupoksinya masing-masing. Sudah saatnya kampus ini menjadi kampus yang unggul dan bereputasi internasional.
“One gate system harus direalisasikan, keberadaan sosmed harus dimanfaatkan karena keberadaanya sangat membantu dalam hal memperluas informasi yang ada di kampus ini,” pintanya.
Mantan Wakil Rektor Bidang Akademik itu juga meminta agar UIN Malang tetap konsisten dengan proses integrasi kilmuannya. Hal ini sudah menjadi ciri khas keilmuan yang dikembangkan di kampus yang berlogo ulul albab.
“Untuk itu, penerimaan mahasiswa baru jalur prestasi tahfidz dan qiratul kutub harus terus ditingkatkan,” ajaknya.
Selain itu, tambah dia, keberadaan kelas internasional atau International Class Program (ICP) di UIN Malang harus terus dikembangkan. Pasalnya ICP menjadi salah satu aset di UIN Malang yang mahasiswanya sudah menunjukkan kebolehannya.
“Banyak prestasi yang ditorehkan di ajang nasional dan internasional, ada mahasiswi hafidzul Quran 30 jus yang berhasil juara jadi duta budaya Jawa Timur 2021,” jelasnya.
Mahasiswa yang berprestasi harus diekspos, agar bisa memberikan semangat bagi yang lain. Juga kegiatan yang monumental dan hasil penelitian para dosen pun harus dipublikasikan secara luas. Agar bisa memberikan manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat.
“Unggul itu, Perguruan Tinggi yang tidak hanya terakreditasi A. Tetapi mempu melampaui mandat pemerintah dan kebutuhan stake holdernya,” pungkasnya. (yan)