Malang Post — Perkumpulan Arsip Perguruan Tinggi Indonesia (PAPTI) menggelar Rapat Kerja Nasional 2021. Kali ini dilaksanakan di hotel Swiss-Belinn Kota Malang, Jumat (29/10/2021). Sekaligus diserahkan sertifikat keanggotaan PAPTI 2021 dengan total 62 anggota baru.
Sebelumnya, PAPTI juga bekerja sama dengan Universitas Brawijaya, menyelenggarakan International Conference on Archives Sosial Science, Humanities and Education (ICoASHE) 2021. Bertema, Digital and Information Governance: Strategic Roles, Challenges and Current Innovations in Higher Education dan sub tema bidang Kearsipan, Sosial, Humaniora dan Pendidikan, dilaksanakan pada 27-28 Oktober 2021.
Kepada DI’s Way Malang Post, Sandi Ruswandi ST MM, selaku Sekjen PAPTI menyampaikan. PAPTI dideklarasikan di Bale Sawala, Gedung Rektorat Unpad, 21 April 2017. Konferensi ini, yang ketiga kalinya. Sebelumnya PAPTI menyelenggarakan di USU (2018) di Unair (2019) dan tahun 2021 ini diselenggarakan di Malang. UB sebagai tuan rumah.
Akademisi dari ITB ini, juga menyampaikan, agenda rakernas kali ini hampir sama dengan kegiatan sebelumnya. Titik besarnya, adalah bagaimana mengupayakan terobosan-terobosan apa bisa PAPTI berikan. Untuk memperkuat tata kelola kearsipan LKPT (Lembaga Kearsipan Perguruan Tinggi). Baik itu perguruan tinggi negeri maupun swasta.
Sebagai catatan, anggotanya bukan hanya dari perguruan tinggi negeri dan swasta. Namun, dari instansi perorangan di luar perguruan tinggi. Seperti dari kementrian, lembaga-lembaga dan dari daerah. Sesuai pasal 7, keanggotaan PAPTI dibagi dua. Keanggotaan dari institusi perguruan tinggi dan lembaga perorangan.
“Lembaga yang menjadi anggota, 15 instansi. Alhamdulillah anggota yang terakhir adalah Universitas Brawijaya Malang. Sekaligus menjadi tuan rumah Rakernas PAPTI. Anggota perorangan berjumlah 200 orang,” ujar Sandi Riswandi.
Rakernas ini membahas kerangka program kerja ke depan, laporan kegiatan yang sudah dilakukan PAPTI. Para ketua (ketua 1 dan ketua 2) hingga Ketua Papti wilayah membahas program kolaborasi dengan akademisi perguruan tinggi. Juga pelantikan dan penyerahan sertifikat keanggotaan baru.
“Semoga dengan Rakernas ini, beberapa program yang diberikan pemateri, bisa memberikan semangat untuk memicu tumbuhnya (LKPT) Lembaga Kearsipan Perguruan Tinggi di seluruh Perguruan tinggi d Indonesia”, pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Umum PAPTI Prof Dr Nandang Alamsah Deliarnoor SH M.Hum dalam sambutannya menyatakan. Tahun 2023, agenda pemilihan pemimpin terbaru (tiap kepengurusan berlansung 3 tahun. red). Maka kesiapan panitia dan para calon diharapkan diagendakan mulai sekarang perihal tempat dan waktunya.
Tujuan lain dari agenda kali ini, adalah perihal wawasan kearsipan, pembelajaran anggota baru, membangun kebersamaan, tukar menukar pandangan, pengalaman berbagai resources. Dengan harapan tercapainya ide-ide terbaru sesuai topik bahasan international Conference on Archives Sosial Science, Humanities and Education (ICoASHE) kemarin.
Prof Nandang juga mengapresiasi keterlibatan UB dalam kegiatan PAPTI. Meskipun lembaga kearsipannya masih baru terbentuk dan baru menjadi anggota.
“PAPTI sangat terbuka untuk setiap institusi yang mengelola arsip. Bahkan membuka keanggotaan perseorangan. Semoga ajang silaturahmi ini dapat menjadi wadah untuk berbagi pengetahuan,” ungkap Nandang. (yan)