Malang Post — Universitas Islam Malang (Unisma) tiada henti berkontribusi. Termasuk sumbangsih pemikiran terhadap kelangsungan kepemimpinan Nahdlatul Ulama (NU) yang akan datang. Kali ini, Unisma menyelenggarakan webinar peringatan hari santri nasional, Sabtu (16/10/2021). Topiknya: Sosok Ideal Pemimpin NU Menjelang 1 Abad.
Hadir sebagai narasumber: Rektor Unisma Prof Dr H Maskuri M.Si. KH Miftah Maulana Habiburrahman Pengasuh Ponpes Ora Aji Sleman, Yogyakarta. Nadirsyah Hosen Monash University. Pastor Romo Antonius Benny Susetyo. Prof Lik Arifin Mansurnoor BG SPS Indonesia Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam sambutannya Prof Maskuri menyampaikan, “Alhamdulillah, yang mengikuti zoom, 240 orang. Menjelang satu abad kita akan berbicara sosok ideal pemimpin NU.” Melalui forum intelektual ini, diharapkan melahirkan formulasi sekaligus profil kepemimpinan yang ideal.
“Kita ingin bawa NU semakin memiliki kharisma yang lebih tinggi. Ibarat padi, semakin tua semakin menunduk. Tapi sesungguhnya memiliki kualitas yang bagus. Kita ketahui, NU adalah organisasi terbesar di Indonesia. Maka dari itu, sudah sewajarnya Unisma dan narasumber yang datang hari ini, memikirkan sosok ideal ke depan,” tegasnya.
Wakil Rektor III Unisma Dr Ir H Badat Muwakhid MP, menyampaikan, dalam konsentrasi pendidikan, pihaknya menitikberatkan pengembangan NU ke depannya.
“Kita harap pemimpin kita ke depan sosok orang yang bisa berpikir, bagaimana mengangkat pendidikan sebagai agen pengembangan jam’iyah NU. Itu penting ya, majunya jam’iyah NU yang didukung oleh kader berpendidikan,” jelasnya.
Sementara itu, KH Miftah yang akrab disapa Gus Miftah memaparkan. Pada usia NU menjelang satu abad ini, pemimpin kedepan adalah orang yang tidak mencalonkan. Tetapi dicalonkan umat NU sebagai pemimpinnya.
“Saya berharap Ketua PBNU ke depan mempunyai tiga hal. Pertama, mempunyai leadership dan manajerial. Kedua, Ketua Tanfidz harus dikenal dan memiliki ilmu yang luas. Bukan semata di bidang kebangsaan, tapi perekonomian, budaya, sosial politik dan lainnya. Harus melek teknologi, update perubahan jaman dan dapat membaur kepada kaum milenial,” ujarnya.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memutuskan, Muktamar ke-34 NU akan dilaksanakan 23-25 Desember 2021. (yan)