Malang Post – Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, menyatakan sebanyak 1065 SD NegerI67 SD Swasta mulai menggelar kegiatan uji coba pembelajaran tatap muka terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
“Kami mengadakan uji coba bagi siswa-siswi sekolah dasar. Alhamdulillah berjalan lancar, uji coba ini bagian dari tahapan menuju sekolah tatap muka terbatas dalam waktu dekat,” Kata Gigik Risaksono kordinator wilayah kecamatan Wagir .
Dia mengatakan , sekolah dasar yang mengadakan kegiatan uji coba di kecamatan Wagir SD 34 lembaga TK sekitar 30 lembaga.
Teknis pembelajaran pada uji coba ini dimulai dengan tingkatan kelas teratas yakni kelas empat, lima, dan enam serta sesuai urutan absensi siswa.
“Siswa masuk itu sesuai absensi, misal hari ini absen satu sampai 16 yang melakukan proses pembelajaran dan untuk absen 17 dan sisanya melakukan proses pembelajaran di hari besok,” katanya.
Berdasarkan informasi dari pengawas TK dan SD serta penilik sudah semua lembaga melakukan tatap muka dengan catatan terpenuhi protokol kesehatan dan surat pernyataan dari ortu dan hasil koordinasi dgn pihak kesehatan dan satgas kovid .
Semua personal kependidikan tetap melaksanakan protokol kesehatan. Didasari dengan kesadaran bahwa kesehatan sangat penting maka untuk orang tua dan masyarakat juga harus mendukung program pemerintah tentang vaksinasi agar PTM ini bisa berkelanjutan sehingga anak – anak dapat menerima pembelajaran dengan bertatap muka .
“Termasuk saat menuju dan meninggalkan sekolah. Pergi dan pulang siswa wajib diantar-jemput wali murid. Pihak sekolah kami minta melakukan pengawasan terkait ini,” katanya.
Saat pulang sekolah anak didik juga dilarang berkumpul di satu tempat. Harus langsung kembali ke rumah masing-masing.
“Pengawasan ini juga melibatkan personel Satpol PP hingga TNI dan Polri. Jadi tetap diawasi agar anak maupun guru bisa terhindar dari penyebaran wabah corona,” katanya.
Kiyanto, Kepala SDN 02 Sidorahayu Wagir menambahkan. Dalam pembelajaran tatap muka di SDN Sidorahayu 02 Wagir terbagi dalam dua sesi pembelajaran.
“Maksudnya satu kelas semisal kelas enam ada 30 siswa, maka siswa pada hari Senin 15 dan hari Selasa 15. Yang masuk Senin, pada hari Selasa libur dan seterusnya,” tegasnya .
Pembelajaran tatap muka di lembaganya mulai pukul 07.00 sampai 10.00. Terbagi dua sesi caranya dibagi berdasarkan jenis kelamin. Setiap hari kelas satu sampai kelas enam masuk.
Misalkan jumlah siswa dalam Kelas 30 anak terdiri laki laki 14 dan perempuan 16 dengan skenario masuk PTTM pada hari Senin yang masuk laki laki 7 siswa dan perempuan 8 siswi.
Prokes ketat di lembaganya bagi siswa yang akan masuk terlebih dahulu di tes suhu tubuh dengan menggunakan thermogun oleh guru kelas, cuci tangan,memakai masker jaga jarak sesuai tempat duduk satu bangku satu anak.
“Masrker bagi anak yang lupa diberi dari sekolahan dan pembelajaran tanpa istirahat dan Jam 10 langsung pulang,” pungkasnya. (yan)