Malang Post — Tidak hanya pembukaannya saja yang meriah, penutupan Pengenalan Studi Mahasiswa Baru (Pesmaba) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) juga dipenuhi penampilan yang atraktif. Mulai tari hingga menyanyi bersama membuat istimewa penutupan yang dilaksanakan di Hall Dome, Sabtu (25/9/2021).
Turut hadir Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMM sekaligus Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Prof Dr Muhadjir Effendy MAP. Ia berkesempatan menutup gelaran tahunan penyambutan mahasiswa baru UMM tersebut.
Penutupan Pesmaba dimulai dengan beragam highlight aktivitas mahasiswa baru. Baik di tingkat universitas maupun fakultas. Ada flashmob joget yang unik. Bersama tamu yang hadir, seluruh mahasiswa baru bersama-sama berjoget dengan asyik untuk memeriahkan penutupan ini.
Suguhan tarian memberikan keunikan tersendiri. Mengkreasikan berbagai tarian nusantara, para penari yang tergabung di UKM Sangsekerta UMM ini, tidak jarang mengundang decak kagum. Semangat para maba juga ditampilkan melalui atraksi-atraksi menarik. Bahkan, #UMMCampus sempat menjadi trending topic di Twitter.
Pada kesempatan tersebut, Rektor UMM, Dr Fauzan M.Pd. tak lupa memberikan selamat kepada para maba yang sudah menyelesaikan prosesi Pesmaba dengan baik. Menurutnya, berbagai hak dan kewajiban tentu menyertai seiring predikat mahasiswa diperoleh.
“UMM senantiasa berusaha agar para maba nantinya bisa kembali duduk di sini bersama orang tua dalam rentang waktu tiga setengah hingga empat tahun untuk diwisuda,” tegasnya.
Fauzan, panggilan akrabnya berharap nantinya maba bisa menjadi mahasiswa yang diperhitungkan melalui berbagai aktivitas. Harus mampu menjadi alumni yang diperhitungkan di masyarakat. Memberikan berbagai terobosan dan solusi untuk beragam masalah.
Ia menyampaikan bahwa UMM telah menyiapkan bermacam-macam fasilitas dan ekosistem yang sesuai dengan passion mahasiswa. Hal itu dilakukan dalam rangka membentuk jiwa berprestasi dan melahirkan lulusan yang bermanfaat bagi keluarga, agama, nusa dan bangsa.
“Berusahalah untuk menjadi orang-orang sukses baik dalam menempuh studi maupun kehidupan. Namun jangan pernah lupakan komitmen yang harus selalu dipegang teguh yakni senantiasa menghormati kedua orang tua. Selalu minta doa restu kepada mereka berdua agar perjalanan hidup kita selalu diberi kelancaran,” terangnya.
Sementara itu, Muhadjir menuturkan bahwa para maba patut berbangga. Hal itu karena UMM merupakan salah satu universitas terbesar. Tidak hanya dilihat dari jumlah mahasiswa maupun besarnya gedung, tapi juga reputasi akademik yang luar biasa.
Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa para maba kini telah resmi menjadi bagian keluarga besar Kampus Putih.
“UMM sekarang sudah menjadi almamater saudara. Berarti sudah menjadi rahim dan ibu kedua saudara setelah ibu kandung tercinta,” ungkapnya.
Muhadjir menilai bahwa kini para peserta Pesmaba sudah bertransformasi dari anak sekolah menjadi seorang mahasiswa Universitaa Muhammadiyah Malang. Tidak hanya berubah dari segi fisik, tapi juga mental dan spiritual. Ia mengajak mereka untuk menanggalkan identitas lama dan segera mengenakan identitas, seragam dan pakaian baru yakni Jas Merah UMM.
“Jadikan Kampus Putih UMM sebagai rumah kedua saudara. Sering-sering habiskan waktu di kampus dengan berdiskusi bersama teman, membaca buku, dan aktif di organisasi. Jangan lupa juga untuk senantiasa berkonsultasi dengan para dosen. Sekali lagi, saya ucapkan selamat belajar dan semoga bisa mencapai cita-cita diharapkan,” harap Muhadjir. (yan)