Malang Post – Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, menggelar workshop. Temanya, Lingkungan Belajar Berkualitas. Pesertanya guru se Kabupaten Malang. Bertempat di Hotel YNO Kepanjen mulai 9-10 September 2021.
Dr Mohammad Muzaqi Msi, Kepala Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Dinas Pendidikan Jawa Timur menjelaskan.
Paud berkualitas dilihat dari dua hal: kualitas pengelolaan lembaga dan kualitas proses pembelajaran. Indikatornya, memiliki lingkungan belajar aman, nyaman, mampu memfasilitasi dan memberikan stimulasi pada pertumbuhan dan perkembangan anak.
“Stimulasi pada aspek kognitif, bahasa dan literasi, sosial emosional, motorik kasar dan halus serta mampu menanamkan nilai-nilai agama dan budi pekerti dan perilaku hidup bersih sehat,” tukasnya.
Cecep Lili, Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) dan Pendidikan Masyarakat (Dikmas) Dinas Pendidikan Kabupaten Malang menjelaskan. Gerakan Paud berkualitas saat ini menjadi fokus penting di dunia pendidikan.
Paud berkualitas, sangat berguna. Mendukung lahirnya generasi emas bangsa. Pendidikan dan pengasuhan anak usia dini, yang berkualitas menjadi investasi penting bagi bangsa Indonesia. Agar generasi penerus mampu bersaing dengan negara lain. Lingkungan belajar yang berkualitas, salah satu elemen penting.
Kualitas dimaksud adalah: Kualitas struktural (terkait dengan ketersediaan sarana prasarana dan pengaturan lingkungan belajar). Kualitas proses pembelajaran dan Beberapa faktor kunci yang menunjang hadirnya lingkungan belajar berkualitas.
Kualitas lingkungan dan alat pembelajaran yang baik. Adanya interaksi guru dan murid, pembelajaran yang berpusat pada anak, keterlibatan keluarga dan masyarakat, kondisi lingkungan yang inklusif, pendekatan bermain dalam belajar dan kualitas guru serta tenaga kependidikan.
“Kondisi sekarang ini, apalagi pandemi, bisa dikatakan ketercapaian lingkungan belajar kualitas sangat minim. Oleh karena itu, perlu adanya gerakan untuk menciptakan lingkungan belajar berkualitas. Salah satunya melalui intervensi organisasi mitra,” ujar Cece Lili, kepada Malang Post, Jumat (10/9/2021).
PKG PAUD secara strategis dapat menjangkau hingga ke tingkat satuan sebagai perwujudan pendampingan berjenjang, berbasis ekosistem (dari pusat, daerah, kecamatan hingga ke satuan). Keaktifannya, diharapkan mampu meningkatkan kualitas layanan di masing-masing wilayah. PKG diharapkan dapat secara aktif menjadi wadah pendidik dan tenaga kependidikan untuk belajar bersama rekan sejawatnya. Utamanya dalam memahami hakikat lingkungan belajar berkualitas.
Harapannya setelah dari workshop ini diharapkan para Ketua PKG yang menjadi peserta wajib menularkan ke semua Lembaga di Kecamatan masing-masing. Tentang pemahaman konsep serta implementasi lingkungan belajar berkualitas.
“Mohon PKG yang ada sekarang jangan memandang, apakah dari KB/SPS/TPA atau dari TK. Yang penting adalah PAUD menjadi satu kesatuan langkah dalam upaya menciptakan layanan
PAUD Berkualitas demi anak bangsa,”pungkasnya.
“Saat ini masih ada pendidik yang mindsetnya melihat hasil belajar, hanya dari aspek akademik kognitif semata. Sehingga metode pembelajarannya cenderung konvensional dan instruksional,” ujar Dr Moh Muzaqi M.Si
Selain itu, juga mindset orang tua yang melihat ukuran hasil belajar adalah anak bisa calistung. Padahal proses pembelajarannya tidak memperhatikan prinsip perkembangan dan karakter anak. Langsung diinstruksikan dengan angka dan huruf. Ini akan menyebabkan anak bosan dan indikator perkembangannya terganggu.
“Ini juga menjadi permasalahan. Karena selama ini, peraturan dan kebijakan yang dibuat hanya mengatur tentang kewajiban pendidik. Tanpa mengatur hak pendidik. Misalnya UU menyaratkan pendidik PAUD harus S1. Tapi tidak membahas berapa besar hak kesejahteraan yang diterima jika sudah S1,” tegas Muzaqi. (yan)