Malang Post – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyampaikan. Mahasiswa harus mampu meraih indeks prestasi yang tinggi. Sekaligus perlu aktif di organisasi lingkungan kampus. Agar bisa dimanfaatkan setelah lulus dari perguruan tinggi.
Hal itu dikemukakan Anies, saat memberikan materi dalam seminar nasional tentang: Pembangunan Karakter Berprestasi Bagi Mahasiswa, Dalam Upaya Pengabdian Untuk Negeri.
Diselenggarakan daring oleh Fisip-UB, Sabtu (21/8/2021). Seminar ini juga menghadirkan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. Sementara Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa diwakili Kepala Dinas Pendidikan Jatim.
Ini sekaligus kegiatan pembukaan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PK2MB) FISIP-UB.
Anies lebih jauh menyampaikan. Dengan IP tinggi, maka lulusan perguruan tinggi akan mendapat kesempatan wawancara untuk memasuki dunia kerja.
Sedang kemampuan berfikir kreatif dan membangun kesuksesan dalam dunia kerja, diperoleh dari aktifitas di organisasi saat di kampus.
“Tetapi meskipun aktif di kampus dan terlatih kreatif, tanpa IPK yang tinggi, tentu tidak dapat panggilan wawancara dari dunia kerja,” ujar mantan menteri itu.
Karena itu, Anies mengingatkan. Agar mahasiswa membuat perencanaan sejak awal guna meraih target itu. Salah satu syaratnya, mahasiswa harus berteman dengan ‘masa depan’.
Artinya, mahasiswa harus akrab dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang menjadi bidangnya.
“Dengan memanfaatkan teknologi, seperti HP, mahasiswa harus punya ilmu lebih baru dari dosennya,” tambahnya.
Terkait dengan ukuran tingginya IPK, Anies menjelaskan, bagi mahasiswa S-1, IPK harus lebih tinggi dari IPK yang dipersyaratkan untuk dapat memperoleh beasiswa ke jenjang S-2. (yan)