
Kepala Dinkes, dr Husnul Muarif (foto: istimewa)
Malang Post – Kelangkaan obat pasien isoman covid, sempat muncul di beberapa wilayah. Mengantisipasi terjadi di Kota Malang, Kepala Dinkes, dr Husnul Muarif menjelaskan. Ketersediaan obat pasien isoman di Puskesmas, masih terpantau baik.
“Obat untuk pasien isoman memang langka di pasaran. Karena kebutuhannya sebanyak itu. Tetapi mungkin tidak diimbangi dengan penambahan kapasitas produksi di pabrik obat,” ungkapnya.
Droping obat di 16 Puskemas Kota Malang, sudah disesuaikan kebutuhan. Sehingga, harapannya semua pelayanan berjalan lancar dan aman. “Kita sesuaikan kebutuhan di Puskesmas. Jadi tiap Puskesmas selalu membuat perencanaan Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO),” sambungnya.
“Puskesmas selalu membuat rencana kedepan untuk ring tiga bulan. Jadi mereka melaporkan berapa yang dibutuhkan oleh masing-masing dan jenis obatnya apa saja,” kata dr Husnul.
“Saat ini ketersediaan obat disesuaikan dengan jumlah yang sudah terdata isomannya. Yang terdata lho ya. Bukan jumlah total isoman. Karena ada isoman yang tidak lapor ke Puskesmas. Itu tidak terdata,” terang mantan Dirut RSUD Kota Malang itu.
Untuk pendataannya, dr Husnul menampik jika terjadi kesulitan. “Kalau sulit, tidak. Karena sudah ada pemetaan dan strategi. Semua isoman itu sudah wajib terdata dan terlaporkan. Ini akan lebih mudah dalam mengkontrolnya. Terlebih menyediakan obat bagi mereka,” papar Husnul. (yan)