Malang Post – Berbagai kalangan berlomba-lomba untuk berkontribusi dalam kebaikan. Begitu pun dengan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kampus Islam terbaik dunia itu, memberikan bantuan berupa hewan kurban ke beberapa pihak dan wilayah. Mulai kepada pemdes hingga Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Malang Raya. Dilangsungkan Senin (19/7/2021).
Kukuh Dwi Kurniawan, ketua panitia pelaksana menjelaskan. Sebanyak dua lembu dan 15 kambing siap didistribusikan. Satu lembu diserahkan ke Lapas kelas IA Lowokwaru. Seekor lainnya didistribusikan ke Lapas Perempuan kelas II A Sukun, Malang.
“Sebanyak lima belas kambing, diberikan ke beberapa wilayah dan pihak yang membutuhkan,” tuturnya melanjutkan.
Kukuh, panggilan akrabnya mengatakan. UMM tidak asal memilih untuk pembagian hewan kurban. Ada beberapa kriteria. Diutamakan warga sekitar kampus yang terdampak pandemi PPKM.
Lebih lanjut dituturkan. Ssudah dua tahun ini UMM tidak menyembelih hewan kurban. Kampus putih lebih memilih mendistribusikannya ke beberapa wilayah yang dirasa membutuhkan. Ini akibat pandemi yang melanda sejak awal tahun 2020.
“Ini menjadi tahun kedua bagi kami melaksanakan kurban dengan model ini. Mungkin jumlah hewan tidak sebanyak tahun lalu. Karena sebagian dana disalurkan melalui paket sembako bagi warga dan mahasiswa yang sedang isolasi mandiri,” tegasnya.
Dalam pelaksanaannya, Kukuh mengaku tidak mendapat banyak kendala dan kesulitan. Hewan kurban bisa didapat dengan mudah dari para pegawai UMM yang juga memelihara lembu dan kambing.
“Mungkin hanya ada beberapa kendala kecil seperti komunikasi dan pengiriman hewan terkait,” jelasnya.
Terakhir, ia berharap distribusi ini bisa membantu dan meringankan beban masyarakat. Utamanya mereka yang tedampak langsung PPKM seperti pedagang kaki lima (PKL) serta pekerja harian.
“Menebar kebaikan di hari raya Idul Adha tidak hanya terbatas pada pembagian hewan kurban. Banyak hal yang bisa kita lakukan. Seperti menggalang dana, membagikan bahan pokok, pun dengan menyalurkan bantuan-bantuan lainnya,” tutup Kukuh.
Tri Anna Aryati, Bc.IP, SH., M.Si Kepala Lapas Perempuan IIA Malang mengapresiasi agenda UMM tetsebut. Tak lupa, ia juga berterimakasih karena kampus putih terus memberikan berbagai agenda yang bermanfaat selama ini.
“Dulu rencananya ada acara khusus di hari Idul Adha dengan Rektor UMM, Pak Fauzan. Sayangnya, tingkat pandemi covid terus meningkat. Sehingga pemerintah menerapkan PPKM yang membatasi kegiatan sehingga tidak bisa dilaksanakan,” ungkapnya menjelaskan.
Tri Anna, panggilannya, berharap. Agar UMM dan Lapas bisa terus bersinergi.Sehingga mampu memberikan kegiatan menarik seperti yang sudah dilakukan sebelumnya.
Sebut saja pelatihan menulis bagi warga binaan lapas, bedah buku, vocal group, pembuatan video klip hingga buka bersama pada Ramadan lalu.
“Tentu kami ingin agar kegiatan-kegiatan serupa bisa terus berlanjut agar para warga binaan bisa dengan baik menyalurkan bakat dan minatnya,” pungkasnya menerangkan. (yan)