Malang Pos– Komunitas pers Jatim berduka. Kehilangan salah satu jurnalis terbaik. Taufik Hidayat Bondet Hardjito, panggilan akrabnya Cak Bondet. Meninggal di RS Al Irsyad Selasa (22/6/2021) pukul 14.15. Wartawan senior Surabaya ini, masuk rumah sakit Senin (21/6/2021) karena sesak nafas. Setelah dilakukan swab, hasilnya positif covid.
Bondet (63) hingga meninggal tercatat sebagai penanggung jawab sekaligus pemimpin redaksi media siber ArekMemo.Com. Ia mendirikan media ini setelah keluar dari harian Memo (Memorandum). Tempatnya bekerja sejak tahun 1982 saat koran terbitan Surabaya itu, masih dipimpin almarhum Agil H Ali.
Alumni AWS (Akademi Wartawan Surabaya) ini, memulai karier jurmalisnya di Memorandum. Ia menjadi salah seorang kepercayaan Agil H Ali. Hobinya mancing. Bondet adalah wartawan yang punya banyak teman dari berbagai kalangan.
Kemarin pagi, melalui akun Facebook-nya, masih sempat memposting foto dirinya terbaring dengan masker oksigen di wajahnya. Pada foto dirinya, ia menuliskan: Yaa Allah hanya dua yg sy pinta: beri kesempatan saya melihat, menyaksikan ananda Ali Reza Djibran menikah dan punya anak. Kedua, atau matikan sy dalam keadaan husnul khatimah.
Tim medis RS Al Irsyad sudah merawat Bondet optimal. Kebetulan juga beberapa diantara dokternya, teman almarhum. Ia dirawat di kamar khusus. Telah disiapkan rujukan untuk dirawat di RS Universitas Airlangga.
Salah satu tokoh pers nasional, asal Malang, Imawan Mashuri, juga berduka. Ia merasa kehilangan teman diskusi.
“Cak Bondet, kakak kelas saya di AWS. Terakhir bertemu, bulan lalu. Setelah itu, ya tiap hari komunikasi lewat WA,” ujar owner Arema Media Group ini.
Imawan memiliki kenangan sendiri dengan almarhum. Terkait Stikosa AWS (Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan Surabaya).
“Cak Bondet ini bersama timnya, yang meminta saya bersedia menjadi Ketua (Badan Pangurus) Yayasan Pendidikan Wartawan Jawa Timur. Ia sendiri sebagai Wakil Bendahara,” kenang jurnalis yang berdomisili di Lawang ini.
Imawan menuturkan. Ia terkesan dengan spirit Cak Bondet yang getol membenahi adiministrasi Stikosa AWS. Kampus ini salah satu dari lima lembaga pendidikan di bawah naungan Yayasan Pendidikan Wartawan Jawa Timur.
“Saat itu administrasinya memang amburadul. Cak Bondet sangat getol. Bahkan jika saya tidak bisa ke Surabaya, ia yang ke Malang. Menemui saya. Padahal tidak dibayar. Tapi ia menegaskan jika apa yang dilakukan demi perbaikan masa depan,” tutur lelaki penggemar kretek ini.
Dua hari lalu, Imawan seharusnya rapat dengan Cak Bondet di Stikosa AWS. Namun, ia berhalangan hadir, karena membantu familinya yang mantu di Kota Batu. Setelah itu, Imawan dapat kabar jika Cak Bondet sakit dan dirawat di rumah sakit.
“Saya doakan Cak Bondet, husnul khatimah. Semoga amal ibadahnya diterima Allah. Aamiin,” pungkas Imawan.
Sementara itu, berita duka karena kehilangan Bondet Hardjito terus berdatangan. Baik di grup-grup wartawan maupun di medsos. Surabaya dan Jawa Timur kehilangan. Selamat jalan Cak Bondet. (yan)