Malang-Post – Universitas Brawijaya (UB) melalui Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) menerima Australia Grant Scheme Round 1-2021. Berupa hibah dana pengembangan masyarakat dari Pemerintah Australia. Di bawah pengelolaan Australia Awards in Indonesia. Sebuah lembaga yang mendukung kontribusi positif antara Australia dan Indonesia.
Dalam hibah ini, Dosen FTP Hendrix Yulis Setyawan STP M.Si PhD menjelaskan. UB menerima dana hibah untuk pengembangan masyarakat di wilayah kaki gunung Arjuno, Jawa Timur. Mengusung tajuk, Sustainable Development of Forest-based Community at Arjuno Mountain, Malang.
Hendrix, selaku project leader menyampaikan. Hibah ini digunakan untuk pengelolaan hutan yang berkelanjutan. Bekerja sama dengan masyarakat sekitar UB Forest. Sebuah hutan pendidikan yang terletak di Dusun Sumberwangi, Karangploso, Kabupaten Malang.
“Masyarakat di sekitar UB Forest mayoritas merupakan penggarap kopi dan peternak sapi. Para petani kopi ini tidak memiliki lahan, rumah pun berada di lahan UB.”
“Akses listrik dan sumber energi bersih sangat terbatas. Sehingga bisa dilihat dari sisi masyarakat, mereka memang butuh bantuan,” kata dosen prodi Teknologi Industri Pertanian ini.
Selain pemberdayaan petani kopi, kelompok yang terdiri dari Hendrix Yulis Setyawan STP M.Si PhD, Prof Dr Ir Imam Santoso MP, Sri Suhartini STP M.Env.Mgt PhD dan Nimas Mayang Sabrina Sunyoto STP M.Sc MP PhD ini, juga akan membuat Kampung Mandiri Energi. Berbasis pertanian dan peternakan dengan sistem berkelanjutan.
“Di awal, targetnya menyosialisasikan model pertanian berkelanjutan. Konsepnya adalah, kami membantu masyarakat sekitar UB Forest mengelola lingkungan sekitarnya secara berkelanjutan,” katanya.
Pendampingan setelah program akan dilaksanakan oleh Fakultas Teknologi Pertanian (FTP).
Dekan Prof Imam Santoso mengatakan, FTP juga berkontribusi dalam pendanaan sebagai third party pada program pengabdian internasional seperti AGS ini. Karena kegiatan yang dilaksanakan sangat erat dengan background keilmuan FTP dan sebagai salah satu wujud tri-dharma FTP.
Selain memiliki potensi kopi, wilayah ini juga digunakan untuk pemeliharaan sapi oleh warga.
Model berkelanjutan yang ditawarkan, dengan memaksimalkan peternakan sapi warga. Untuk pemenuhan kebutuhan energi dan mengurangi limbah terbuang.
“Rencananya, di lokasi peternakan akan dibangun instalasi biogas. Hasilnya nanti dapat dimanfaatkan oleh penduduk sebagai sumber energi untuk memasak,” kata Imam. Sedangkan pupuk sisa fermentasi dari unit biogas, dapat digunakan untuk kebun kopi. Penggunaan pupuk ini akan menguntungkan pihak UB Forest, karena pupuk yang digunakan adalah pupuk organik. Dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia berlebih yang dapat berpotensi merusak lahan tanam di beberapa daerah.
Harga kopi organik yang dihasilkan juga dapat meningkat sehingga menguntungkan kedua belah pihak. Petani selaku penggarap dan UB Forest selaku pengampu lahan
Peternakan sapi di wilayah ini pun akan diuntungkan. Karena mendapat tambahan penghasilan dan juga tersedianya hijauan pakan di UB Forest yang bisa dimanfaatkan.
Masyarakat sekitar juga terbantu tersedianya energi bersih yang dapat digunakan untuk memasak. Sehingga produktivitas lahan akan menguntungkan semua pihak. (yan)