AMEG – Sebanyak 236 proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Brawijaya (UB) lolos mendapat pendanaan dari Dikti. Jumlah tersebut menempatkan UB di posisi keempat setelah UGM 348 proposal, ITS 298 proposal dan IPB 244 proposal.
Koordinator PKM UB, Dr Agr Sc Hagus Tarno SP MP menjelaskan. Kenaikan jumlah Proposal PKM tahun ini tidak terlepas dari program 1500 Proposal yang dicanangkan oleh UB.
Jumlah Proposal PKM yang mendapat pendanaan Dikti yaitu: PKM Kewirausahaan atau PKM K (51), PKM Karsa Cipta atau PKM KC (42), PKM Penerapan Iptek atau PKM PI (19), PKM Pengabdian Masyarakat atau PKM PM (20), PKM Riset Eksakta atau PKM RE (71), PKM Riset Sosial Humaniora atau PKM RSH (21), dan PKM Gagasan Futuristik Konstruktif atau PKM GFK sebanyak 12 proposal.
“Program Gerakan 1.500 proposal ternyata mampu meningkatkan kontribusi proposal PKM pada masing-masing fakultas. Peningkatan jumlah proposal juga dipengaruhi oleh koordinasi intensif antara Rektorat yang dibantu oleh Lingkar Riset dalam merangsang pembuatan proposal, dan meningkatnya jumlah dosen pendamping dan reviewer Internal di masing-masing fakultas,” katanya.
Tahun lalu pelaksanaan PKM dilakukan secara daring. Maka tahun 2021 ini kemungkinan besar akan digelar hybrid dengan mengkombinasikan Luring dan Daring.
“Di tahun ini, ada penambahan kategori, yakni PKM Karya Inovatif yang dikelola oleh Dirjen Vokasi Kemendikbud. Sayangnya, informasi yang belum optimal diperoleh berbagai universitas, menyebabkan tidak banyak yang mengajukan usulan untuk PKM ini. UB sendiri hanya mengirimkan enam proposal namun belum ada yang diterima,” katanya.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Prof Dr Drs Abdul Hakim M.Si menambahkan PKM tahun ini, menuntut tingkat intelektualitas yang lebih tinggi agar dapat lolos didanai oleh Dikti.
“Sehingga harus bisa menghasilkan suatu produk iptek yang lebih berkualitas. Semoga tim PKM UB bisa lebih banyak yang lolos ke Pimnas 2021,” katanya. (yan)