AMEG – Suliswanto (35) pencari rumput yang kemaren diberitakan tertimbun material longsor, Kamis (22/4/21) pukul 10.00 ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa. Ia meninggalkan seorang istri dan 2 anak.
Jenazah warga Tamansari RT08/RW04, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, itu langsung dibawa ke rumah duka. Warga bersama tim SAR mengangkatnya bersama-sama.
Sejak dikabarkan hilang tertimbun longsor, puluhan warga mencari korban Rabu siang sampai petang. Kamis (22/4) pagi, pencarian manual juga melibatkan banyak relawan dan anggota SAR termasuk Basarnas.
Dugaan akan lamanya pencarian korban pun patah. Pasalnya, material longsoran begitu banyak dan lebar. Ketinggian 100 meteran itu melongsorkan tanah cukup luas. Namun upaya warga bersama tim pencari patut diapresiasi.
Kepala Desa Tamansari, Wignyo sempat menceritakan awal kejadian. Korban Suliswanto berada di atas dan tengah mencari rumput. Warga lain atau saksi berjarak lumayan jauh dari posisi korban sehingga bisa selamat.
Sebelum terperosok turut tanah yang ambrol, korban sempat berteriak minta tolong. “Dia (korban–red) sempat teriak minta tolong ya Allah ya Allah,” ungkap Wignyo.
Namun sesaat saja suaranya terdengar bersamaan tanah ambrol sekitar pukul 10.00. Korban pagi sebelumnya pamit mencari rumput dan berangkat pukul 08.00.
Kata Wignyo, keluarga Suliswanto juga korban dampak gempa. Namun tergolong ringan. Meski begitu, Suliswanto termasuk korban bencana alam yang menjadi tulang punggung keluarga.