AMEG – Pengoperasian Jembatan Kedungkandang sejak akhir tahun 2020 menjadi satu cara untuk mengurai kemacetan di Kota Malang. Tapi upaya tersebut tidak serta merta berjalan lancar.
Pasalnya, di titik-titik persimpangan sebagai akses keluar masuk Jembatan Kedungkandang masih padat kendaraan. Seperti di persimpangan Jl Ki Ageng Gribig-Muharto. Kendaraan roda dua dan empat cukup ramai, terutama, jika akhir pekan tiba.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPRPKP) Kota Malang Ir Hadi Santoso menyampaikan. Titik-titik persimpangan itu memang masih berproses untuk tahapan pelebaran jalan guna memecah kepadatan kendaraan. Ia menyebutkan, proses pelebaran jalan ditarget selesai sebelum akhir tahun ini.
“Iya, pelebaran jalannya (di persimpangan Jl Ki Ageng Gribig-Muharto) ‘kan sedang dikerjakan,” ujarnya.
Dijelaskannya, proses pelebaran jalan juga masih akan berlanjut ke kawasan di sekitar Jembatan Kedungkandang. Sehingga, kendaraan yang akan melintasi ke arah jembatan akan lebih leluasa. Di samping juga memanfaatkan jalur Jembatan Kedungkandang lama (di bawah jembatan baru atau di bawah flyover). Yang mana dinilai akan memudahkan pengguna kendaraan yang akan melintas.
“Itu sudah selesai, maka kami lanjutkan ke kawasan sekitar persimpangan jembatan lainnya. Barulah kawasan ini akan lebih luas,” jelasnya.
Lebih jauh, pria yang akrab disapa Soni ini menyampaikan, jika anggaran untuk pelebaran jalan lainnya ini akan diusulkan di Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) 2021.
Terkait besaran nilai anggarannya bakal ditentukan sesuai kemampuan keuangan daerah.
“Ya mudah-mudahan anggarannya bisa diusulkan di PAK nanti,” tandasnya. (yan)