AMEG – Bukan hanya warga Dalisodo dan desa sekitarnya yang penasaran dengan ditangkapnya pelaku jambret. Ada warga Karangwidoro ingin menyaksikan kejadian di Balai Desa Dalisodo.
“Besan saya tadi pagi dijambret di Karangwidoro waktu berangkat kerja. Diikuti, dipepet, disaut kalung emasnya, 20 gram, Depan toko giripalma mebel,” sebut Hadi Sutrisno saat ditemui DI’s Way Malang Post.
Dialami Ngatminah (40) warga Karangwidoro RT 27 RW 03, Kelurahan Karangwidoro, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Ia dibonceng Dian, keponakan Hadi Sutrisno. Diceritakannya, jambret berbadan gemuk, naik sepeda motor sekitar pukul 06.00. Saat kejadian, korban dibonceng menantu Hariyadi. Baru 400 meter dari rumah.
Beruntung korban tidak sampai jatuh, meski kalung emasnya dirampas pelaku. “Belum laporan resmi ke polisi Mas. Saya datang ke sini (Dalisodo–red) penasaran. Apa pelakunya sama dengan yang njambret besan saya,” ungkapnya.
Ia sendiri tahu ada kabar tertangkapnya seorang jambret karena memiliki kerabat di Wagir. Dari siang sampai sore, Hariyadi turut bersama warga Dalisodo menunggu dievakuasinya pelaku jambret dari dalam balai desa. Sebelumnya, dua kali penjambretan picu amarah warga Desa Dalisodo, Wagir.
Pelaku diamankan di balai desa setelah dua jam dikepung massa. Pelaku apes setelah menjambret kalung emas, Minggu (11/4/2021) sekitar pukul 13.00 di kisaran Precet Sumbersuko. Korbannya Warni (50). Pelaku naik motor boncengan. Seorang turun, membawa clurit. Menodongkan dan berusaha merampas kalung emas korban. Sontak dia teriak bahkan melawan dengan tongkat kecil.
Informasi jambret langsung beredar. Warga menghadang jalur kabur pelaku. Saat itu, pelaku di wilayah Genderan Precet Kidul ketiban apes. Seorang kabur, satunya dibekuk massa dan babak belur. Motornya dibakar. Pelaku diarak ke balai desa. Sekejap, warga mengetung balai desa. Perlahan tambah banyak dan memenuhi sekitar balai desa. (jan)