AMEG – Founder Samator Group, Ir Arief Harsono MM MPd.B hadir di Malang. Berbagi kiat sukses. Meski kehadirannya virtual, tak mengurangi makna. Arief, panggilan akrabnya, memulai dari masa mudanya. Pabrik pertama yang didirikan bergerak di bidang gas asetilen di Gresik tahun 1975.
“Berawal dari satu pabrik. Kini sudah ada 150 cabang tersebar di 30 provinsi di Indonesia. Tidak hanya di satu bidang saja. Tapi merambah ke berbagai bidang dan produk,” ceritanya. Hasil yang dinikmati saat ini, bukan keberuntungan semata. Perjalanan bisnisnya tidak semulus yang dibayangkan. Bahkan tidak ada modal dari orang tuanya.
“Pada waktu itu, saya memilih bekerja dulu. Minta ijin untuk diperbolehkan pergi ke tempat yang tidak ada keluarga dekat. Itu sebagai bukti, saya bisa bertahan hidup tanpa bantuan keluarga,” ungkapnya.
Arief membeberkan tujuh kunci kesuksesan. Pertama, menentukan tujuan. Jika tanpa tujuan, tidak akan bisa bergerak ke arah yang benar. Tidak bisa menentukan keputusan yang tepat. Kedua, adalah kesempatan. Kepekaan adalah modal utama mendapatkan kesempatan. Ketiga, adalah action. Karena percuma bisa menemukan berbagai kesempatan, tapi tidak ada hal yang dilakukan.
“Tidak akan ada hasil yang bisa didapat. Jika tidak ada action yang diambil. Dulu, ketika saya tahu ada kesempatan di bidang gas, saya langsung menyusun strategi. Mulai dari apa saja yang dibutuhkan. Siapa saja yang bisa diajak menjadi partner hingga menentukan gaya manajemen yang cocok,” tuturnya.
Keempat, agar sukses menjalan bisnis yakni kepercayaan diri. Ia mengungkapkan, masa mudanya tanpa sokongan harta dan pengalaman. Ini menyeramkan. Namun semuanya diterjang. Demi mencapai tujuan. Kelima adalah kegigihan. Juga menjadi hal krusial dalam hidup.
“Banyak orang yang tidak mampu menyelesaikan apa yang sudah mereka mulai. Maka kegigihan harus kita tanamkan sejak dini,” tegasnya.
Kunci keenam dan ketujuh, yakni koneksi dan kontribusi. Koneksi tidak hanya menyangkut hal bisnis saja. Namun juga menjadi esensi dalam menjalani hidup sebagai makhluk sosial. Hal yang tidak boleh dilupakan adalah kontribusi, baik bagi masyarakat maupun lingkungan.
“Sekali lagi saya tekankan. Sukses bukanlah suatu kebetulan. Kesuksesan adalah buah dari usaha, kerja keras, doa dan berkah dari Tuhan Yang Maha Esa,” pungkas Arief di akhir kisahnya, dihadapan para peserta wisuda Universitas Muhamamdiyah Malang (UMM) Selasa (4/6/2021) di Dome UMM.
Rektor UMM, Dr Fauzan M.Pd memberi selamat kepada wisudawan yang dikukuhkan. Ia berharap agar ilmu dan pengalaman yang didapat bisa bermanfaat dan berkah bagi masyarakat. Selain itu, menjadi bekal menghadapi masa depan.
Fauzan juga berpesan, agar para wisudawan tidak mudah puas dengan ilmu dan pengalaman yang dipunya. Selalu berkembang agar mampu menjawab tantangan zaman.
“Tidak ada pilihan lain kecuali dengan menanamkan mindset yang fleksibel. Semoga bisa menjadi awal dari kesuksesan saudara-saudara,” ungkapnya. (jan)