Malang – SANG raja turnamen pramusim dalam 13 tahun terakhir, Arema FC akhirnya harus mandi lebih cepat. Alias tersingkir dari persaingan even Piala Menpora 2021. Bahkan tim Singo Edan, terdampar di urutan buncit penyisihan Grup A even berhadiah total Rp4,6 miliar tersebut.
Tak hanya publik sepak bola di Malang Raya, terutama Aremania-Aremanita. Menyayangkan tim sekelas Arema, dengan tradisi bagus, harus angkat koper lebih dahulu. Banyak kalangan pecinta sepak bola di Tanah Air, akui terkejut.
‘’Banyak hal yang harus kami benahi. Semoga sisa waktu menjelang kompetisi Liga 1 2021 nanti, cukup untuk lakukan pembenahan banyak hal,’’ ujar Manajer tim Arema FC, Ruddy Widodo.
‘’Semua pemain kami evaluasi ulang. Mulai dari posisi kiper, bek kanan dan gelandang kreatif. Termasuk dua pemain asing dari Brasil juga dievaluasi. Mereka , belum bisa mengangkat tim,’’ tambahnya.
Sebelumnya, dalam 20 even pramusim sepajang 13 tahun (2008-2020), Arema meraih hasil fantastis. Mampu meraih 13 gelar juara. Masing-masing juara Piala Presiden 2019 dan 2017, Trofeo Bhayangkara 2017, Piala Bhayangkara 2016, Bali Island Cup 2016 dan 2015, serta SCM Cup 2015.
Kemudian juara Trofeo Persija 2015 dan 2013, Sunrise of Java Cup 2015, Inter Island Cup 2014, Menpora Cup 2013, dan juara Piala Gubernur Jatim 2013. Sisanya tujuh even pramusim semifinalis Piala Gubernur Jatim 2020, runner up Piala Gubernur Kaltim 2018, juara ketiga Piala Gubernur Kaltim 20916 dan juara ketiga Piala Presiden 2015. Termasuk semifinalis Jenderal Sudirman Cup 2015, runner up Indonesian Community Shield 2010 dan runner up Piala Gubernur Jatim 2008.
Hasil Piala Menpora 2021, menjadi rekor atau catatan sejarah terburuk tim Singo Edan. Sang ‘Raja pramusim’ dalam 13 tahun terakhir mengikuti turnamen preseason. Tak pernah sekalipun sebelumnya, Arema tersingkir di babak penyisihan grup.
‘’Banyak yang harus dibenahi, setelah saya melihat tiga penampilan Arema FC. Saat tersingkir di babak penyisihan Grup A Piala Menpora 2021. Pertama, fisik para pemain hanya mampu untuk bermain 50-60 menit saja. Tidak cukup konsisten bermain penuh 90 menit. Tim harus memiliki pelatih khusus fisik. Bukan dirangkap asisten pelatih. Kedua, secara taktikal dan strategi tim, terbukti belum matang. Itu PR untuk Arema sebelum tampil pada Liga 1 2021,’’ tegas mantan gelandang Arema era 1987-1994, Effendi Aziz.
Mengejutkan, tim Singo Edan hanya meraih sekali hasil seri 1-1 melawan TIRA-Persikabo (21/3) yang juga sama-sama diperkuat banyak pemain usia senior. Dua kekalahan Arema, justru dialami ketika menghadapi dua tim yang banyak diperkuat pemain-pemain muda lokal. Takluk 1-2 di tangan Barito Putera (25/3/2021) dan kalah 2-3 melawan PSIS Semarang (30/3).
Baru memiliki 29 pemain, sejatinya Arema FC juga dihuni sembilan pemain muda belia. Dua diantaranya, masih menjalani pemulihan cedera. Yakni Muhammad Rafly dan kiper Kurniawan Kartika Ajie.
Enam pemain muda lainnya, nyaris tak mendapat kesempatan tampil penuh. Bahkan sama sekali tak dimainkan di Piala Menpora 2021. Sebut saja Andreas ‘Ciko’ Fransisco (kiper), Vikriyan Akbar Fatoni, Muhammad Ricga Tri Febiyan, Aji Saka Yusuf Maulana, Seiya da Costa Lay dan Wiga Brilian Syahputra.
‘’Harus diakui kegagalan Arema di Grup A, salah satunya faktor utama adalah tidak adanya, keberanian pelatih menurunkan pemain-pemain muda lokal. Ini kita kalah dengan tim-tim lain. Seperti PSIS dan Barito Putera. Arema juga butuh pelatih kepala yang kaya pengalaman dan strategi. Untuk pemain asing, Caio Ruan dan Bruno Smith perlu dievaluasi ulang layak tidaknya di Arema,’’ kata Aremania di Kota Malang, Johan Febro.
Boleh jadi tim Singo Edan harus belajar dari dua tim. Yang sukses lolos ke babak perempatfinal dari Grup A, Barito Putera dan PSIS Semarang. Dalam hal memaksimalkan kekuatan pemain-pemain mudanya.
PSIS tampil ekselen dengan amunisi mudanya. Alfeandra Dewangga, Pratama Arhan, Eka Febri Yogi Setiawan, Frendi Saputra, Riyan Ardiansyah dan Farrel Arya Tri Sandika. Barito dengan young guns-nya, Muhammad Riyandi (kiper), Amiruddin Bagas Kaffa Arrizqi, Muhammad Firly, Muhammad Rifky Suryawan, Alif Jaelani, Muhammad Luthfi Kamal Baharsyah, Alexandro Kamuru, Chris Robert Rumbiak dan Muhammad Rafi.
‘’Saya tahu Arema mempunyai rekor dan tradisi bagus, dalam setiap even pramusim. Cukup mengejutkan Arema harus tersingkir di fase grup Piala Menpora 2021. Dan tidak bisa meraih prestasi bagus. Problem tim, saya amati terkait faktor persiapan yang mungkin kurang optimal. Kalau soal setelah satu tahun vakum kompetisi atau latihan, tim lain juga sama kondisinya,’’ ujar pemerhati sepak bola, Kusnaeni.
Pria yang akrab disapa Bung Kus sebagai komentator sepak bola di TV itu, menyebut tim Singo Edan membutuhkan waktu lebih lama. Minimal tiga bulan untuk kembali ke performa terbaiknya seperti sebelumnya.
Termasuk menutup lemahnya beberapa posisi yang juga butuh penguatan. Seperti posisi kiper, bek kanan dan gelandang kreatif. Juga posisi pemain lini depan atau false 9, seorang gelandang serang yang diubah posisinya untuk membuka dan menciptakan peluang. Seperti eranya Firman Utina (Arema 2004-2006) dan Makan Konate (2018-2019).
‘’Kalau secara teknis, saya lihat Arema belum memiliki pemain asing yang berkualitas untuk menambal kekurangan tim. Bruno Smith dan Caio Ruan kualitasnya masih jauh dari meyakinkan. Selain itu, Arema juga sangat kehilangan sosok Hendro Siswanto di lapangan tengah. Hendro yang selalu lugas, disiplin dan bisa menutup kebocoran saat terjadi serangan cepat dari tim lawan. Saya berharap Arema kembali ke perfoma terbaiknya di saat ditangani pelatih kepala mereka yang baru nantinya,’’ imbuhnya.
‘’Kalau belum latihan atau persiapan mapan memang semua hasil, baik positif maupun dalam hal ini negatif, adalah untung-untungan. Begitu juga capaian Arema FC di babak penyisihan Grup A Piala Menpora 2021 di Solo. Bagus untuk tim, karena ini masih ajang pramusim. Jadi semoga Arema segera berbenah dan lakukan evaluasi total. Sehingga mereka memiliki persiapan bagus untuk bersaing dalam kompetisi Liga 1 2021,’’ timpal Timo Scheunemann. (act/rdt)
Track Record di Piala Menpora 2021
Klasemen (main, menang, seri, kalah, gol, poin)
Grup A
1. PSIS Semarang 3 2 1 0 9-6 4
2. Barito Putera 3 1 2 0 7-6 5
3. TIRA-Persikabo 3 0 2 1 4-6 2
4. Arema FC 3 0 1 2 4-6 1
Hasil pertandingan
30/03/2021 Arema FC vs PSIS Semarang 2-3 (Grup A)
2503/2021 Barito Putera vs Arema FC 2-1 (Grup A)
21/03/2021 Arema FC vs TIRA-Persikabo 1-1 (Grup A)
Top scorer (4 gol)
2 gol : Dedik Setiawan (1 penalti)
1 gol : Feby Eka Putra, Dendi Santoso
** 21 even pramusim Arema FC 2008-2021
2021 keempat Grup A Piala Menpora 2021
2020 semifinalis Piala Gubernur Jatim
2019 juara Piala Presiden
2018 runner up Piala Gubernur Kaltim
2017 juara Piala Presiden
2017 juara Trofeo Bhayangkara
2016 juara ketiga Piala Gubernur Kaltim
2016 juara Piala Bhayangkara
2016 juara Bali Island Cup
2015 juara ketiga Piala Presiden
2015 juara SCM Cup
2015 juara Trofeo Persija
2015 juara Bali Island Cup
2015 semifinalis Jenderal Sudirman Cup
2015 juara Sunrise of Java Cup
2014 juara Inter Island Cup
2013 juara Trofeo Persija
2013 juara Menpora Cup
2013 juara Piala Gubernur Jatim
2010 runner up Indonesian Community Shield
2008 runner up Piala Gubernur Jatim