
Walikota Malang, Sutiaji
Banjir saat musim hujan masih menjadi salah satu masalah bagi Kota Malang, selain kemacetan arus lalu lintas. Sering Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji, turun ke lapangan untuk melihat penyebab dari banjir. Kesimpulannya, masih banyak warga yang buang sampah sembarangan. Karena itu, wali kota mengimbau agar masyarakat tidak buang sampah sembarangan.
Selain itu, untuk mengatasi banjir ini Wali Kota Sutiaji telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 2 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Penyediaan dan Pemanfaatan Sumur Resapan atau Resapan Biopori pada bangunan gedung di seluruh wilayah Kota Malang.
Materi SE ini untuk mengurangi risiko banjir akibat tingginya curah hujan dan luapan air saluran drainase. “SE ini sebagai panduan bagi pengembang maupun masyarakat untuk pengendalian banjir dengan meningkatkan penyediaan dan pemanfaatan sumur resapan,” ucapnya.
Sutiaji mengatakan, seluruh pengembang perumahan dan kawasan permukiman serta masyarakat wajib membangun sumur resapan. Pengembang dan warga juga wajib memenuhi persyaratan pengajuan IMB (izin mendirikan bangunan), termasuk pembuatan sumur resapan itu.
Sesuai SE itu, sumur resapan berbentuk bulat/lingkaran atau persegi panjang yang terbuat dari beton bertulang maupun pasangan batu bata atau tanah yang di dalamnya diisi dengan batu kali, batu bata, arang dan lain-lain yang dapat meresapkan air.
Sutiaji berharap SE itu dapat menggerakkan masyarakat agar turut berpartisipasi dalam mengantisipasi banjir di Kota Malang. Dia juga minta kepada lurah, camat maupun RT/RW agar memantau ketersediaan sumur resapan di masing-masing wilayah.(adv)