Pertumbuhan ekonomi Kota Malang masih tergolong luar biasa, meski terkontraksi pandemi Covid-19 yang mulai melanda Indonesia sejak setahun lalu. Selama tahun 2020, ekonomi Kota Malang tetap tumbuh poisitif. Yaitu, berkisar 4 persen. Ini lebih baik dibanding nasional yang minus 2 persen dan Jatim minus 5,45 persen.
Karena itu, pemulihan ekonomi, paling tidak tumbuh seperti sebelum pandemi dulu, menjadi fokus Pemkot Malang pada alokasi anggaran APBD 2021. Seperti disampaikan Wali Kota Malang,Drs H Sutiaji, pemkot menganggarkan lebih dari Rp 70 miliar untuk penanganan ekonomi warga Kota Malang dari total APBD Rp 1,9 triliun.
Rencananya, dana itu akan dimasukkan ke Dokumen Pelaksana Anggaran (DPA) masing-masing OPD (Organisasi Perangkat Daerah) Pemkot Malang tahun 2021. Sutiaji menjelaskan bahwa dana itu sudah disebarkan ke OPD-OPD. Ia menegaskan kembali, nanti fokusnya ke pemulihan ekonomi saja. Contohnya, di Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) sudah ada program bantuan untuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)pada 2021.
Geliat UMKM dan sektor ekonomi kreatif (ekraf) memang menjadi penopang hingga perekonomian Kota Malang bisa tumbuh postif. Jauh sebelum pandemi, ekraf di Kota Malang tumbuh, dan hingga kini terus berkembang. Startup-startup baru pun terus bermunculan.
Pertumbuhan startup di Malang memang pesat. Kini jumlahnya 400 lebih dari 16 sektor pelaku industri kreatif. Bahkan, banyak yang memiliki tim developmnet di Malang. Satu startup punya 200 hingga 600 tim development. Investornya pun tak hanya dari nasional. Tetapi juga ada yang dari Arab Saudi dan United Kingdom (UK/Inggris). Banyaknya kampus dengan total 300.000 mahasiswa, membuat mereka menjadikan Malang sebagai pilihan untuk berinvestasi.
Pemkot Malang pun fokus dalam pemulihan ekonomi dampak pandemi juga melalui sektor wisata. Stimulus bagi pelaku ekraf, UMKM, dan pelaku wisata sudah disiapkan. Namun, masih dicarikan bentuknya yang pas. Termasuk, mencarikan bantuan lunak bagi UMKM ke Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia. Salah satu sektor yang dapat dimaksimalkan, yakni bisnis makanan berbasis online yang terus menunjukkan pertumbuhan positif. Juga program padat karya.
Upaya lain Pemkot Malang untuk memulihkan ekonomi adalah melalui revitalisasi pasar. Setelah tahun 2020 merevitalisasi dua pasar yaitu Pasar Kasin di Kecamatan Sukun dan Pasar Mergan di Kecamatan Klojen, pada tahun 2021 Pemkot Malang akan merevitalisasi tiga pasar rakyat. Tujuannya agar lebih tertata dan nyaman bagi para pedagang maupun konsumen.
Sumber pendanaan untuk pembangunan tiga pasar rakyat itu dari APDB Kota Malang 2021. Ada tiga pasar yang akan dibangun. Yaitu, Pasar Madyopuro, Pasar Lesanpuro, dan Pasar Kotalama, semuanya masuk wilayah Kecamatan Kedungkandang. Sedang satu pasar yang akan dilakukan pembenahan dan peninggian lantai pasar adalah
Pasar Bunulrejo di Kecamatan Blimbing. Pasar Bunulrejo sendiri telah dilakukan revitalisasi pada 2018 dengan anggaran sebesar Rp3,5 miliar.
Itulah di antara upaya Pemkot Malang dalam pemulihan ekonomi di masa pandemi. Dari upaya itu, jelas nyata bahwa ekraf tangguh maka ekonomi pun tumbuh. Tentu masih harus ditopang sektor-sektor lain seperti UMKM, revitalisasi pasar hingga sektor wisata.(adv)
>>>>>Selengkapnya Di Harian Di’s Way Malang Post Edisi Rabu (31/3)