Malang – PELATIH caretaker Arema FC, Kuncoro, enggan menyalahkan 25 pemainnya. Yang diboyong ke Solo, sebagai biang kegagalan timnya lolos ke fase perempatfinal Piala Menpora 2021. Tim Singo Edan akhirnya harus mengubur dalam-dalam, bersaing memperebutkan trofi juara sekaligus hadiah uang menggiurkan Rp2 miliar.
Meraih hasil di luar ekspetasi, Arema meraih hasil sekali seri 1-1 melawan Persikabo 1973 (21/3) dan dua kali kekalahan. Masing-masing 1-2 di tangan Barito Putera (25/3) dan 2-3 melawan PSIS Semarang (30/3). Berada di urutan buncit klasemen akhir Grup A yang dihelat, di Stadion Manahan, Solo, nilai satu dan selisih gol minus 4-6.
‘’Pertandingan melawan PSIS Semarang di matchday terakhir, penetuan bagi kami untuk lolos ke perempatfinal. Kami punya peluang besar menang. Kami tidak lolos karena kesalahan diri sendiri. Awalnya, sudah berjalan sesuai strategi, kami bisa unggul dulu 1-0. Ternyata, di menit akhir babak pertama ada bola set piece dan kebalas 1-1. Itu yang membuat PSIS bangkit dan kita kalah 2-3,’’ ungkap Kuncoro.
Praktis Arema gagal mempertahankan gelar juara, yang mereka raih pada even yang sama, Menpora Cup 2013 atau Piala Menpora 2013. Saat itu juga ditukangi pelatih berstatus carekater, Joko ‘Gethuk’ Susilo dan masih berlisensi B AFC sama dengan Kuncoro saat ini.
Bedanya Gethuk ketika itu diwarisi pelatih yang mundur, Rahmad Darmawan, sederet pemain kelas papan atas yang masih utuh. Usai menjadi runner up ISL 2013. Seperti duet kiper Kurnia Meiga Hermansyah dan Ahmad Kurniawan. Kemudian Thierry Gathuessi (Perancis), Victor Chukwuekezie Igbonefo (Nigeria), Benny Wahyudi, Hasyim Kipuw, Hendro Siswanto.
Lalu ada Irsyad Maulana, Edmar Garcia (Australia) dan Dendi Santoso. Juga Greg Junior Nwokolo, Keith Jerome Kayamba Gumbs (Saint Kitts and Nevis), Alvaro Gonzales Christian Gerard, dan Alberto Goncalves da Costa (Brasil). Setelah di final menekuk tim asal Australia, Central Coast Mariners 2-1 (29/9/2013), di Stadion Kanjuruhan Malang.
‘’Kita harus akui gagal di Piala Menpora 2021. Saya juga tidak mau menyalahkan para pemain. Mereka sudah berjuang maksimal. Semua ini (kegagalan, Red.) adalah kesalahan saya sebagai pelatih. Nanti akan kami perbaiki ke depannya untuk menatap kompetisi resmi,’’ tengas Kuncoro. (act/rdt)