Malang – Pemkab Malang menargetkan peningkatan PAD tahun 2021. Diyakini terealisasi dari sejumlah sektor andalan. Targetnya Rp 700 miliar. Naik dari realisasi capaian PAD 2020 yang berkisar Rp 600 miliar. Angka tersebut diubah dalam Perubahan Anggaran Keuangan (PAK).
“Tahun ini target naik. Tahun lalu setelah PAK sekitar Rp 600 miliar. Tahun ini seingat saya di atas Rp 700 miliar. Jadi targetnya naik setelah PAK tahun 2020,” ujar Plt Ketua DPRD Kab Malang, Sodiqul Amin, Selasa (30/3).
Terlebih tahun ini, ada penurunan prosentase refocusing anggaran. Tahun 2020 sejak pandemi covid, refocusing mencapai 50 persen. “Tahun lalu ‘kan mencapai 50 persen. Kalau tahun ini, seingat saya berkisar 8-15 persen,” imbuh politisi Partai NasDem ini. Dirinya berharap ada optimalisasi beberapa sektor andalan agar dapat menyerap PAD. Seperti retribusi, pajak daerah dan sektor wisata.
“Kita optimalisasi pajak daerah, retribusi daerah kemudian sektor wisata. Harus tetap memperhatikan protokol kesehatan. Artinya, wisata memang tidak melakukan pembatasan maksimal. Namun era new normal ini, ada prokes yang harus diperhatikan,” pungkasnya.
Pada pelaksanannya, ada sejumlah kendala terkait penarikan. Menurut Bupati Malang HM Sanusi, itu mengingat pandemi belum bisa diprediksi kapan berakhir. Senada dengan Sodiqul Amin, salah satu sektor yang akan digenjot untuk optimalisasi PAD, adalah sektor perpajakan. Terutama berkaitan dengan potensi wisata. Seperti pajak hotel dan restoran.
“Ya penarikannya tidak bisa intens. Jadi biar optimal, nanti akan pakai daring. Dioptimalkan tahun 2021. Ya dari perpajakan. Seperti pajak hotel, restoran dan intensifikasi PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) akan kita tingkatkan,” pungkas Sanusi. (riz/jan)