Malang – Insiden meledaknya bom bunuh diri di depan Gereja Katedral, Makassar Minggu (28/1) menjadi keprihatinan masyarakat. Dinilai bisa mencederai kehidupan bertoleransi antar umat beragama. Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta menginstruksikan. Seluruh jajaran kepolisian memperketat pengamanan. Terutama di Surabaya dan Malang yang dinilai rawan aksi terorisme. Mengingat penangkapan sejumlah terduga teroris beberapa waktu lalu.
Ini tak lepas dari perhatian pengamat kepolisian, Institut for Security and Strategic Studies (ISeSS), Bambang Rukminto. Ia menyatakan, penanganan terorisme itu melibatkan semua pihak. Tidak bisa ditangani kepolisian saja. Hanya saja, kepolisian pemegang amanat UU sebagai pelaksana tugas keamanan nasional. Sehingga menjadi ujung tombak upaya pemberantasan teroris. Harus dilakukan integral.
“Pengawasan terkait keamanan itu keniscayaan. Jadi harus dijalankan secara disiplin. Terus menerus tanpa lengah. Jangan sampai hanya ‘horok-horok asem’ yang seolah sibuk sesaat ada insiden. Setelah itu lengah kembali,” ujar Bambang melalui sambungan telepon.
Sehingga dalam pelaksanannya, disiplin pengamanan yang ia maksud, bukan bagi pihak kepolisian saja. Namun bagi semua elemen masyarakat. Sisi lain, semakin banyak penangkapan terduga teroris dan kembali terulang aksi terorisme, menunjukan program penanggulangan terorisme itu perlu dievaluasi.
“Kalau bukan ‘horok-horok asem’ seharusya pengamanan sudah bisa menjadi budaya yang melekat bagi semua komponen masyarakat. Masyarakat harus memiliki sense of security hingga menjadi security habbit. Hingga berkembang menjadi cultural security,” tegas Bambang.
Terkait instruksi Kapolda Jatim memperketat pengamanan di Surabaya dan Malang, Bambang menilai. Penangkapan sejumlah terduga teroris, belum tentu bisa menjadi sebuah indikator kerawanan suatu wilayah. Ini mengingat kultur masyarakat di Surabaya dan Malang yang cenderung terbuka. Tidak menutup kemungkinan menjadi lokasi transit untuk aksi di luar Surabaya dan Malang. “Intinya, bukan khawatir. Tetapi harus selalu waspada. Pengamanan harus berkelanjutan,” pungkasnya .(riz/jan)