Malang – Kuncoro, pelatih caretaker Arema FC, hanya meminta pemainnya fokus. Pada pertandingan 2×45 menit dan tidak kehilangan konsentrasi. Pun tidak terlalu memikirkan hasil akhir pertandingan.
Karena meski peluang lolos ke perempatfinal sangat kecil, tapi dia tetap memiliki optimisme. Bahwa peluang itu masih ada. Sekecil apapun, harus dimaksimalkan.
‘’PSIS memiliki kekuatan merata. Walaupun tanpa pemain asing. Saya akan menyiapkan strategi berbeda dan cara bermain akan diubah juga. Kami harus mencetak gol dan menang,’’ kata Kuncoro.
Dia pun tak mau mengulang kesalahan yang sama. Salah satunya terkait algojo penalti. Seperti yang terjadi saat lawan Barito Putera. Dalam setiap latihan, Kuncoro selalu menyiapkan Dendik Setiawan atau Bagas Adi. Tapi kenyataan waktu itu, justru diambil Bruno Smith dan gagal menjebol gawang Barito Putera.
‘’Padahal di latihan, kalau tidak Dendik ya Bagas. Hasilnya juga selalu bagus. Karena itu, kedua pemain itu yang saya siapkan,’’ katanya.
Sebenarnya, performa Arema membaik. Dari pertandingan pertama dan kedua. Sayangnya, secara hasil pertandingan justru lebih buruk. Setelah menahan 1-1 Persikabo 1973, mereka takluk dari Barito Putera dengan skor 1-2. Kekalahan itu sangat mengecewakan Arema.
‘’Beberapa waktu lalu kami sudah recovery training dan sekarang fokus pertandingan terakhir. Saya buat tim ini tidak merasa terbebani. Justru PSIS yang akan punya beban lebih. Mereka merasa tidak boleh kalah,’’ kata Kuncoro.
Hal itu pula yang dirasakan dan bakal direbut Dendi Santoso. Meraih peluang lolos, meski kecil. Dengan memaksimalkan potensi yang ada. Termasuk meningkatkan semangat, berlipat ganda.
‘’Kami fokus pertandingan lawan PSIS. Kita masih ada peluang, peluang sekecil apa pun harus dimaksimalkan. Insyaallah bisa,’’ tutur pemain yang tergolong one man one club ini.
Situasi sulit ini, kata Dendi, sudah sering dialami Singo Edan, dalam suatu pertandingan. ‘’Kami yakin bisa menang dan lolos. Karena kami tidak ada beban. Kami akan menikmati pertandingan,’’ tambah pemain asli Malang ini.
Hanya saja, meski butuh kemenangan telak, Arema tak mau menyerang secara sporadis. Tapi harus tetap menggunakan akal. Yakni dengan mengandalkan kecerdasan dalam menjalankan taktik dan strategi, yang sudah disusun tim pelatih.
Tanpa mau membocorkan taktik dan strateginya, Kuncoro berharap rencananya bisa berjalan lancar tak seperti dua laga sebelumnya.
‘’Makanya, kami harus mempelajari cara main PSIS. Kami harus pakai taktik dan strategi, tidak asal menyerang, harus pintar,’’ imbuhnya.
Kuncoro juga mewaspadai, adanya perubahan taktik dan strategi yang bisa saja dilakukan oleh PSIS Semarang. Tim pelatih Arema bakal mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi di pertandingan nanti.
‘’Mungkin saja PSIS juga melakukan perubahan saat melawan Arema. Bisa saja mereka tak akan bermain menunggu seperti dua pertandingan sebelumnya. Ini juga kami antisipasi,’’ tandasnya. (act/rdt)