Malang – Pelaksanaan vaksinasi untuk lansia, akan terus dipercepat. Pemerintah, membutuhkan model baru untuk pelaksanaan vaksinasi. Agar bisa mempercepat capaian vaksinasi tersebut. Vaksinasi Lansia dan Petugas pelayanan publik, menjadi prioritas penyuntikan tahap kedua. Setelah sebelumnya vaksinasi terhadap tenaga kesehatan.
Lansia termasuk kelompok berisiko tinggi. Yang apabila tertular virus SARS-CoV-2 akan memperburuk kondisi kesehatan mereka. Masalahnya pelaksanaan vaksinasi lansia dinilai lambat. Hal tersebut dikarenakan beberapa faktor di antaranya kondisi kesehatan fisik lansia.
‘’Memang saya ingin fokus ke lansia. Namun lansia ini agak sulit juga memvaksinnya. Ada yang ragu-ragu datang, mereka enggak lebih mobile dari yang lebih muda,’’ kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dalam diskusi secara virtual bersama sejumlah wartawan, Sabtu (27/3) kemarin.
Untuk mengatasi hal tersebut, Budi mengatakan, diperlukan model baru pelaksanaan vaksinasi bagi lansia, agar mereka nyaman untuk segera disuntik. Model baru pelaksanaan vaksinasi yang sudah berjalan berupa sentra vaksinasi.
‘’Kita bikin sentra-sentra vaksinasi dan mendorong kerjasama – kerjasama dengan institusi yang bisa akses ke lansia. Seperti organisasi masyarakat keagamaan,’’ tuturnya.
Baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, bertugas mengoptimalkan vaksinasi bagi lansia. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir angka kesakitan dan kematian akibat Covid-19 terutama bagi kelompok Lansia.
Saat ini secara nasional capaian vaksinasi Lansia lebih rendah yakni 1,3 juta orang daripada capaian vaksinasi petugas publik, yang mencapai 3,9 juta orang.
Ada lima provinsi dengan jumlah Lansia paling banyak. Namun capaian vaksinasi masih rendah. Antara lain Jawa Barat 4,4 juta lansia dengan capaian 133 ribu, Jawa Tengah 3,1 juta lansia dengan capaian 299 ribu dan Jawa Timur 2,5 juta Lansia dengan capaian 138 ribu. Sumatera Utara, ada 1,2 juta Lansia dengan capaian 35 ribu dan Banten 1,1 juta Lansia dengan capaian 44 ribu. (*rdt)