Malang – Selain keluarga, sahabat tentunya menjadi orang yang kita percaya untuk mencurahkan isi hati maupun saling berbagi. Bahkan tak sedikit dari kita yang justru lebih terbuka dengan sahabat untuk beberapa permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan.
Memilih sahabat tentu bukan perkara mudah. Karena tentunya sahabat memiliki pengaruh besar dalam kehidupan kita. Memilih sahabat yang baik tentu akan mendatangkan kebaikan, begitupula sebaliknya.
Dalam sebuah hadis riwayat Bukhari-Muslim, Rasulullah SAW bersabda “Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628).
Bukan untuk mendiskreditkan profesi tertentu, hadis tersebut menggambarkan apabila salah memilih teman, bisa menjurumuskan kepada hal-hal yang buruk atau kemaksiatan.
Alangkah baiknya jika Anda memiliki circle persahabatan yang bisa menghantarkan menuju surga. Bukan sekedar kepentingan duniawi saja. Karena pada akhirnya kehidupan yang abadi adalah di akhirat kelak.
Al Hasan Al Bashri berkata, “Perbanyaklah sahabat-sahabat mukminmu, karena mereka memiliki syafaat pada hari kiamat.” Banyak sekali sekali anjuran untuk memilih sahabat yang bisa memberikan syafaatnya atau pertolongan pada hari kiamat kelak.
Syafaat sahabat saleh ini diceritakan Dai muda lulusan Kairo yang juga pakar ilmu linguistik Arab, Ustaz Miftah El-Banjari, mengutip sindonews.com. Ustaz Miftah menukil perkataan Ibn al-Mubarak dalam Kitab-nya “Az-Zuhud”.
Dikatakan, para ahli surga manakala mereka memasuki surga, akan tetapi mereka tidak mendapati teman dan sahabat mereka sewaktu di dunia, maka mereka akan bertanya kepada para malaikat, “Wahai Malaikat, kemana teman-teman kami dulu sewaktu di dunia?”
Malaikat menjawab, “Teman-teman kalian sedang berada di neraka!”
Maka para ahli surga memohon kepada Allah Ta’ala agar teman dan sahabat mereka dibebaskan dan dimasukkan ke dalam surga bersama mereka. Allah pun mengabulkan permohonan mereka serta memerintahkan.
“Jemputlah teman dan sahabat kalian di neraka dan bawalah bersama kalian ke surga, meskipun hanya ada satu dzarrah iman di dalam hatinya!”
“Berkat permohonan itu, maka dibangkitkanlah para penghuni neraka, karena mereka pernah saling mengenal dan berteman sewaktu masih berada di dunia. Carilah teman-teman yang akan mencarimu di akhirat,” jelas Ustaz Miftah.
Jadi ungkapan “Sahabat Till Jannah” yang popular saat ini bukan sekedar kata-kata. Kita benar-benar bisa memilih teman atau sahabat yang memberikan pengaruh baik dan mengajak kepada kebaikan. Sekaligus bisa menyelamatkan kita di akhirat kelak dengan syafaatnya. Kita bisa melakukan usaha maksimal, sisanya adalah urusan sang pemilik kehidupan. Wallahualam Bissawab. (sin/rpl/anw)