Malang – Jika nantinya pemerintah memberikan izin mudik lebaran 2021, Pemerintah Kota Malang mengaku siap menerima pemudik. Tentunya tetap harus menjalankan protokol kesehatan. Kesiapan itu disampaikan Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji, Rabu (24/3). Saat hadir dalam salah satu acara yang diselenggarakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang.
Sutiaji mengatakan, untuk mengantisipasi agar tidak terjadi kenaikan angka Covid-19, PPKM Mikro tetap harus dijalankan. Dengan begitu, saat ada pemudik datang, maka RT harus memantau. Agar tidak terjadi penularan, hingga terjadi kluster baru.
‘’Saya tetap optimistis, adanya pemudik saat Lebaran tidak menyebabkan kasus Covid-19 di Kota Malang akan meningkat,’’ katanya sembari menyebut, saat ini PPKM Mikro kembali diperpanjang hingga 5 April mendatang.
Dari sisi kesiapan rumah sakit, tambahnya, juga tidak masalah. Hal itu terjadi karena BOR rumah sakit di Malang, sudah sedikit. Kalau ada lonjakan positif, relatif bisa tertangani. Namun meski BOR rumah sakit sudah rendah, dia berharap, tidak ada peningkatan kasus Covid-19 saat terjadi arus mudik ke Malang saat Lebaran.
Hal itu bisa ditempuh dengan cara, para pemudik betul-betul disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan lain. Cara lainnya, RT memantau dengan baik para pemudik yang masuk wilayah mereka.
Disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan perlu menjadi perhatian, kata dia, karena angka kematian akibat Covid-19 di Kota Malang masih tinggi. Kenyataan itu perlu menjadi peringatan agar Covid-19 harus tetap dianggap sebagai ancaman terhadap kesehatan.
Di sisi lain, adanya pemudik, kata dia, cukup positif bagi upaya menggerakkan ekonomi daerah. Pemudik bisa meningkatkan angka konsumsi sehingga ekonomi daerah bisa tumbuh menggeliat.
‘’Kota Malang tetap menerima pemudik pada Lebaran jika pemerintah memang mengizinkan ada mudik pada Lebaran tahun ini,’’ katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr Husnul Muarif mengatakan, Pemerintah Kota Malang akan mendapatkan tambahan 29 ribu dosis vaksin. Yang dipergunakan untuk vaksinasi kepada orang-orang lanjut usia. Dengan adanya tambahan vaksin Sinovac tersebut, kata dia, diharapkan proses percepatan vaksinasi di Kota Malang bisa terus dilakukan, guna menciptakan kekebalan kelompok terhadap virus Corona.
‘’Berdasarkan informasi, kita dapat 2.900 botol. Satu botol untuk sepuluh dosis, jadi nanti ada 29 ribu dosis,’’ kata Husnul.
Ditambahkan, dari total 29 ribu dosis vaksin tersebut, nantinya akan dipergunakan kepada 18.500 sasaran penerima vaksin Covid-19, di Kota Malang. Sebanyak 18.500 sasaran tersebut, nantinya akan mendapatkan dua kali suntikan vaksin Sinovac.
Saat ini, prioritas vaksinasi di Kota Malang akan ditujukan kepada para lansia. Rencananya, pelaksanaan vaksinasi untuk lansia di Kota Malang, akan dilakukan pada 1 April 2021.
‘’Untuk saat ini, vaksin yang diterima masih Sinovac. Dari 29 ribu itu, akan dipergunakan untuk dua dosis, sehingga akan diberikan kepada 18.500 sasaran penerima vaksin,’’ kata Husnul.
Di Kota Malang terdapat sekitar 75 ribu lansia yang akan menjadi prioritas penerima vaksin Sinovac. Dengan vaksin sebanyak 18.500 vial tersebut, maka vaksinasi untuk lansia di Kota Malang akan dilakukan secara bertahap.
‘’Lansia kita itu ada 75 ribu orang, jadi akan dilakukan bertahap. Setelah 18.500 orang, nanti menunggu datang kembali, dan kita lanjutkan vaksinasi,’’ kata Husnul.
Untuk sasaran prioritas selanjutnya, Dinas Kesehatan Kota Malang akan melakukan pendataan kepada para pedagang pasar, pekerja sektor perhotelan, atlet, termasuk beberapa layanan publik yang belum mendapatkan vaksinasi Covid-19.(jof/roz/rdt)