Surabaya – Selasa (23/3), 100 kiai dan santri di Jawa Timur, mendapatkan vaksinasi. Bertempat di Kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur. Vaksinasi yang menyasar kader NU ini, bagian dari upaya percepatan cakupan vaksinasi Covid-19 di Tanah Air. Kelompok ini, menjadi prioritas karena banyak bersentuhan dengan masyarakat dan umat. Sehingga sangat rentan terpapar Covid-19.
Bekerjasama dengan lintas sektor dan program, pemerintah telah meluncurkan berbagai model vaksinasi massal yang aman dan cepat. Seperti vaksinasi drive thru maupun walk in serta vaksinasi berbasis fasyankes. Tujuannya satu, agar semakin banyak masyarakat yang disuntik vaksin Covid-19.
‘’Kolaborasi lintas sektor ini merupakan bagian penting untuk memerangi pandemi Covid-19. Kemenkes tidak bisa bekerja sendiri. Perlu dukungan dari berbagai pihak agar vaksinasi bagi 181,5 juta penduduk bisa segera selesai,’’ kata Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.
Wakil Rais Syuriah KH Anwar Iskandar mengatakan, kegiatan vaksinasi di PWNU Jawa Timur, menggunakan dua jenis vaksin. Produksi Sinovac dan AstraZeneca. Penyuntikan vaksin Sinovac dosis kedua, akan diberikan untuk 16 masyayikh dan pengurus PWNU Jawa Timur.
Termasuk empat kiai sepuh NU. Diantaranya KH Anwar Manshur, KH Anwar Iskandar, KH Ali Masyhuri dan KH Abdul Matin, yang sebelumnya telah menerima dosis pertama vaksin pada 23 Februari yang lalu.
Vaksinasi dilanjutkan dengan penyuntikan dosis pertama Vaksin AstraZeneca, kepada 100 kiai dan anggota PWNU Jawa Timur. Pemberian vaksin ini, merupakan bentuk keteladanan dari NU dalam mendukung serta menyukseskan program vaksinasi nasional.
Vaksin AstraZeneca sendiri, secara resmi telah mendapatkan izin pengunaan dari Badan POM dan MUI. Sehingga siap digunakan dalam program vaksinasi nasional. Keputusan ini tertuang dalam Fatwa Nomor 14 Tahun 2021 tentang Hukum Penggunaan Vaksin Covid-19 Produk Astrazeneca.
‘’Vaksin ini aman dan bagi kiai sepuh, yang usianya diatas 60 tahun. Dan ternyata beliau sehat-sehat saja. Sehingga tidak perlu ada kekhawatiran untuk mengikuti vaksinasi. Karena kegiatan ini merupakan upaya pemerintah untuk menjaga kesehatan dan keselamatan jiwa. Keduanya merupakan bagian penting dari tujuan syariat,’’ kata KH Anwar Iskandar.
Sejalan dengan KH Anwar Iskandar, Perwakilan WHO untuk Indonesia, Dr. N. Paranietharan menekankan, Vaksin AstraZeneca aman digunakan. Vaksin ini juga memiliki efikasi yang melebihi standar yang ditetapkan oleh WHO. Artinya, produk ini sudah pasti dijamin keamanannya, untuk digunakan kepada seluruh masyarakat Indonesia.
‘’Vaksin ini juga telah digunakan di Inggris, Amerika dan India. Dari hasil uji klinis di Amerika, Vaksin AstraZeneca memiliki efikasi hingga 90 persen dari gejala berat paparan Covid-19,’’ terang Paranietharan.
Untuk itu pihaknya berharap, kehadiran Vaksin Sinovac maupun AstraZeneca di Indonesia serta vaksin-vaksin lain, dapat segera membawa Indonesia keluar dari pandemi Covid-19.
Debora Comini, Country Representative UNICEF Indonesia mengucapkan selamat kepada Provinsi Jawa Timur, yang menjadi daerah pertama yang diberi vaksin Covid-19. Dia mengaku senang atas terselenggaranya kegiatan ini. Sekaligus membuktikan bahwa vaksin AstraZeneca aman dan berkhasiat, sehingga bisa mendukung Indonesia normal kembali.
‘’Vaksinasi ini sangat penting untuk melindungi masyarakat. Termasuk kepada para guru dan murid termasuk di pondok pesantren, agar mereka bisa kembali melakukan pembelajaran. Kami memastikan semuanya aman dan terlindungi,’’ kata Debora.
Semua memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan vaksin, tak ada satupun yang boleh tertinggal. Oleh karenanya, dia berpesan kepada seluruh masyarakat untuk mendukung pemerintah dalam menyukseskan vaksinasi nasional COVID-19. Karena vaksin tidak hanya melindungi individu, tetapi juga masyarakat luas. (rdt)