
Malang – Di atas kertas, Persija Jakarta lebih difavoritkan. Untuk bisa menang lawan PSM Makassar. Dalam laga kedua Grup B Piala Menpora 2021. Yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Senin (22/3) malam.
Bagaimana tidak, sebelum bertanding skuad dari Ujung Pandang itu didera masalah serius. Ada 15 pemainnya yang memilih hengkang. Hingga menjadikan pelatih PSM, Syamsuddin Batola, harus putar otak mencari pemain baru.
Tapi kenyataan di lapangan, berbicara lain. Sembilan pemain rekrutan baru PSM, mampu unjuk gigi. Meski mereka baru beberapa hari bergabung dalam latihan. Patrich Steven Wanggai, salah satunya. Menjadi pembeda setelah golnya menit 45, mampu mengecoh kiper timnas, Andritany. Meliuk di kotak 16. Membalikkan tubuh dengan melepas tendangan keras. Khas Patrich Wanggai. 1-0 untuk PSM Makassar.
Itu masih kurang. Yakob Sayuri seakan menjadi pelangkap. Jika itung-itungan di atas kertas, terkadang berbalik 180 derajat. Pada menit 67, pemain belakang Persija, Yann Motta, menganggap bola akan diambil Antritany. Tapi dia tidak melihat, di belakangnya ada Yakob Sayuri. Bola berhasil dicuri. Andritany sukses kembali diperdayai. Dan Persija, tim yang justru bertabur bintang asal ibukota, terpaksa dua kali kebobolan. Kedudukan 2-0 bertahan hingga bubar.
Tapi ketat dan kerasnya laga, benar-benar disuguhkan dalam turnamen berhadiah Rp4,6 miliar tersebut. Paling tidak, wasit Rully Ruslin Tambuntina, harus mengeluarkan lima kartu kuning. Empat diantaranya diterima pemain PSM Makassar.
Pada awal babak pertama, duel antara Persija dan PSM Makassar berjalan sengit, bahkan cenderung keras. Belum genap 10 menit, kedua tim sudah melakukan beberapa pelanggaran. Pemain pertama yang dikartu adalah sang pencetak gol, Patrich Wanggai. Karena melanggar gelandang Persija, Marc Klok.
Setelah itu, intensitas pelanggaran mulai menurun. Adu strategi di antara kedua kubu juga mulai terlihat. Dalam membangun serangan, Persija Jakarta mengandalkan kecepatan dari dua penyerang sayap mereka, Riko Simanjuntak dan Osvaldo Haay. Kedua bek sayap, Marco Motta dan Rezaldi Hehanusa, juga kerap membantu serangan.
Tapi serangan itu selalu gagal di penyelesaian akhir. Berkali-kali Persija hanya menciptakan peluang. Sementara PSM, meski tidak punya banyak peluang, namun sukses mencetak dua gol. (act/rdt)