Malang – Jelang moment Hari Raya Idul Fitri tahun ini, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kab Malang menegaskan, stok beras aman. Jika mengacu tahun 2020, stok beras di Kab Malang surplus. Hasil panen padi mencapai 72.000 ton.
“Alhamdulilah. Hingga akhir Desember 2020, kita surplus panen padi di angka 72.000 ton. Maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan menjelang lebaran nanti,” papar Kepala DKP, Nasri Abdul Wahid.
Kondisi itu lebih bagus jika rencana Pemkab menambah varietas baru padi, terrealisasi. Jumlah surplus akan meningkat, mendukung ketahanan pangan lokal.
“Sampai saat ini, sebenarnya kita sudah sangat terbantu dengan neraca pangan yang rerata produktivitas per hektarnya 7,1 ton gabah giling. Maka jika ada varietas baru, tentu akan menambah stok pangan lagi. Artinya, surplus akan melonjak tinggi,” imbuhnya.
Disarankan agar petani mengikuti arahan Dinas Tanaman Pangan, Hortukultura dan Perkebunan (DTPHP). Saat ini juga berupaya meningkatkan hasil produksi padi dari segi kuantitas.
“Kalau target tanam panen diatas 10 ton dalam 2000 hektar, tentu akan menambah surplus yang sangat signifikan,” imbuhnya.
Ini sejalan dengan Kabupaten Malang menuju sebagai kawasan sumber pemasok pangan di Jawa Timur. Saat ini sudah menjadi lumbung padi Jawa Timur. Petani juga diuntungkan dengan harga jual yang terjaga dan supply beras dapat lebih luas lagi.
“Tidak dapat dipungkiri, surplus ini membawa berkah buat kawasan di sekitar Kab Malang. Bisa menjadi daerah penerima pasokan pangan. Saat ini, supply kita sudah menjangkau ke Jakarta. Harga beras premium antara Rp 10.500 sampai Rp 11.000 per kilo. Harga tertinggi Rp 13.000 perkilo,” pungkasnya.(riz/jan)