
MENDADAK: Plafon SMAN 2 Kota Batu yang tiba-tiba ambrol. (Foto: Ananto/HARIAN DI’S WAY MALANG POST)
Batu – Plafon ruang laboratorium SMAN 2 Kota Batu tiba-tiba ambrol. Belum diketahui pasti penyebabnya. Terjadi Rabu (17/3) sekitar pukul 10.00. Dilaporkan ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur selang sehari.
Penanganan plafon ambrol itu, saat ini masih tahap pembersihan sisa reruntuhan. Sedangkan plafonnya menyisakan kerangka besi holo. Masih terpasang di langit-langit ruangan.
Kepala Sekolah SMAN 2 Kota Batu, Anto Dwi Cahyono menjelaskan. Atap itu tiba-tiba saja ambrol. Saat mendapat laporan, ia langsung mengecek ke lokasi untuk memastikan.
“Setelah saya cek, ternyata benar. Kerusakan paling parah ada di bagian tengah. Gipsum yang ambrol sekitar 25 lembar. Bangunannya berusia tujuh tahun,” ujarnya kepada Di’s Way Malang Post.
Saat ini, penyebab ambrolnya masih diteliti. Apakah bebannya terlalu berat, ataupun karena kondisi bangunan yang sudah lapuk. Untuk mengetahui penyebab ambrolnya plafon dan seberapa besar kerusakannya. Pihaknya telah bersurat kepada DPUPR Kota Batu.
Untuk saat ini, pihaknya masih dalam posisi pencarian informasi. Karena sudah setahun tidak ada kegiatan belajar mengajar di sekolah. Meski begitu, pihaknya mengaku gedung tetap dilakukan perawatan. Namun tidak tahu kekuatan bangunan itu secara pasti.
Kapan perbaikannya, ia mengatakan segera dilakukan. Karena dirinya sudah lapor ke Dapodik. “Kami sudah lapor melalui Dapodik. Pengerjaan akan segera dilakukan. Namun kami masih menunggu instruksi dan rekomendasi dari DPUPR,” ujarnya.
Lebih lanjut, dengan merujuk surat edaran Kepala Dinas Provinsi Jawa Timur, untuk besaran biaya perbaikan masih belum bisa disimpulkan. Karena penentuan anggaran merujuk dari DPUPR sehingga belum bisa menyimpulkan, berapa besaran anggaran yang dibutuhkan.
“Namun jika dirasa ringan masih bisa menggunakan BOS (Bantuan Operasional Sekolah). Namun jika kondisinya menengah dan berat, bisa menggunakan DAK (Dana Alokasi Khusus),” jelasnya.
Seperti yang diucapkan Anto, kejadian seperti ini baru pertama kali terjadi. Bahkan kejadian seperti itu diluar dugaannya. Meski ada kejadian seperti itu, pihaknya tetap bersyukur bahwa tidak ada kerusakan alat yang ada di ruangan tersebut.
“Selain itu, kami juga bersyukur tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Karena proses belajar mengajar masih belum berjalan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Malang-Batu Ema Sumiarti mengatakan jika pihaknya telah menerima laporan adanya hal tersebut. Sedangkan untuk proses perbaikan akan segera dilakukan. Menurutnya kerusakan masih dalam tahap ringan. Meski begitu, pihaknya akan segera meninjau ke lokasi.
“Jika kerusakan ringan bisa diambilkan melalui dan BOS. Namun untuk cepat atau lambatnya proses perbaikan tergantung inovasi dan kreatifitas kepala sekolah,” katanya.
Saat ini, dia masih koordinasi dengan kepala sekolah dan wakasarprasnya. Ia juga mengutarakan bahwa selama pandemi ini. Tidak ada kerusakan yang terjadi di ruang kelas baik di Malang ataupun Batu. (ano/jan)