Malang – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Dandi Juliantara bersama ke empat temannya Glenn Maulana Adhiyaksa, Fernanda Deny Setiawan, Rida Apriliani Putri, dan Sena Putri Bengi yang tergabung dalam program kampus Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) UMM Kelompok 36 gelombang ke-2 lakukan optimalisasi pemberdayaan perempuan dengan adakan pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Tangan di Balai Dusun Ketangi, Desa Tegalgondo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.
Sejak Akhir Februari 2021 mahasiswa UMM memulai kegiatan PMM di Desa Tegalgondo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Tangan sekaligus sekaligus sosialisasi tentang pentingnya mencuci tangan di masa pandemi COVID – 19. Kegiatan tersebut salah satu program kerja selama satu bulan kedepan dari PMM UMM Kelompok 36 yang didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapang (DPL) Sholahudin Al-Fatih, S.H., M.H.
Tidak hanya sekedar pelatihan membuat sabun cuci tangan saja, namun Pelatihan tersebut juga sekaligus sosialisasi pentingnya mencuci tangan di masa pandemi COVID – 19. Kegiatan ini dihadiri oleh peserta pelatihan diantaranya, Yhulaika selaku Kepala Dusun Ketangi, Kepala Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Ibu – Ibu Para kader PKK, dan tidak lupa pastinya semua anggota Mahasiswa PMM UMM kelompok 36.
Upaya yang dilakukan oleh Mahasiswa UMM PMM Kelompok 36 ini layak untuk dijadikan referensi. Perhatian terhadap warga masyarakat Desa Tegalgondo salah satunya dengan memberikan pelatihan membuat sabun cuci tangan sekaligus sosialisasi tentang pentingnya mencuci tangan di masa pandemi COVID – 19.
Kegiatan tersebut diawali dengan pengenalan anggota Kelompok 36 dilajut dengan penjabaran maksud dan tujuan kegiatan pelatihan tersebut diadakan. Rida Apriliani Putri membuka dan memulai kegiatan tersebut bersama ke empat temannya yang dihadiri oleh Ibu-ibu kader PKK sebagai peserta pelatihan pada Minggu (14/3/21)
“Tujuan diadakan pelatihan ini untuk mengoptimalisasi pemberdayaan perempuan untuk kader ibu – ibu PKK yang sempat mandek karena Pandemi COVID-19. Sebelum Pandemi Kader Ibu – ibu PKK Rutin melakukan kegiatan bulanan di Balai Dusun Ketangi, namun sejak adanya pandemi ini kegiatan bulanan tersebut sempat mandek.” Tutur Rida selaku Humas PMM UMM Kelompok 36.
Para peserta pelatihan pun terlihat sangat antusias berpatisipasi dalam mengikuti pelatihan yang di adakan oleh Mahasiswa UMM tersebut. Terlebih lagi bahan yang digunakan mudah didapatkan, cara pembuatannya sangat mudah, dan tidak memakan waktu yang lama.
Para perserta pelatihan turut serta membantu membuat sabun cuci tangan mulai dari menimbang bahan – bahan yang akan digunakan, mengolah dengan cara memasukan bahan – bahan tersebut dan terakhir dicampurkan jadi satu. Sabun cuci yang sudah jadi, kemudian dimasukkan kedalam botol yang sudah disiapkan sebelumnya dan botol bekas Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
“Pandemi sampai saat ini masih belum berakhir. Sabun cuci tangan adalah hal yang sangat penting di tengah pademi seperti ini selain masker dan Hand sanitaizer. Oleh sebab itu Mahasiswa UMM tergerak untuk membuat pelatihan membuat sabun cuci tangan sebagai salah satu alternatif mengurangi perilaku konsumtif dan meningkatkan tingkat produktifitas Desa Tegalgondo” Jelas Rida
Ibu – ibu peserta pelatihan selain mendapatkan ilmu dari kegitan tersebut juga pulang dengan membawa buah tangan sabun cuci tangan hasil pelatihan. Setiap orang mendapatkan satu botol sabun cuci tangan dan sisanya ditaruh di Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) untuk menambah pedapatan BUMDES.
“Harapannya dengan adanya pelatihan ini dapat memunculkan inovasi baru untuk meningkatkan produktifitas warga Desa Tegalgodo melalui UMKM serta mewujudkan menjadi desa yang produktif.” Tambah Rida
Tidak hanya sekedar pelatihan membuat sabun cuci tangan seperti biasanya, namun Pelatihan tersebut juga sekaligus sosialisasi pentingnya mencuci tangan di masa pandemi COVID – 19 kepada warga masyarakat Desa Tegalgondo terutama Ibu – Ibu kader PKK. Sosialisasi tersebut dilaksankan setelah kegiatan pelatihan selesai.
“Pelatihan sudah selesai, dilanjut dengan sosialisasi pentingnya mencuci tangan di masa pandemi COVID – 19 sekaligus mempraktikkan bagaimana mencuci tangan dengan benar dengan sabun cuci tangan hasil pelatihan tersebut”. Lanjut Rida
Walaupun di tengah pandemi COVID – 19 yang sampai saat ini masih berlangsung, tidak mengurungkan tekad mahasiswa PMM UMM Kelompok 36 untuk mengabdikan diri ke masyarakat dan mengaplikasikan ilmu yang didapat selama di kampus dalam kehidupan bermasyarakat. Namun, demikian itu tak menghalangi mahasiswa PMM UMM Kelompok 36 untuk tetap melaksanakan kegiatan PMM Tematik secara luring dan tentunya tetap menerapkan protokol kesehatan. (Rap-Ins)