
Foto Ilustrasi. (istimewa)
Malang – Dibukanya kran kembali penyelenggaraan event seperti disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiago Uno, banyak menuai tanggapan positif. Diantara event yang sudah mendapat lampu hijau untuk digelar oleh Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo yaitu pertandingan olahraga, pameran dan pertunjukan musik.
“Hasil daripada video conference call kemarin mendapat respons yang sangat positif dari pelaku industri event, baik itu penyelenggara event di bidang olahraga, musik, MICE, dan event-event berbasis budaya,” kata Sandiaga Uno.
Menanggapi hal itu, Jadmiko Adi, Pengawas Musik Malang Bersatu Indonesia dan juga Ketua Komite Kebudayaan Malang, merasa gembira. Menurutnya, hal itu sangat positif. Ibaratnya ada spirit untuk segera bergerak bagi para pelaku industri event, penyelenggara event di bidang olahraga, musik, MICE, dan event-event lain berbasis budaya. Hampir setahun kegiatan mereka sangat lesu sekali karena badai pandemi Covid-19.
“Setahun belakangan ini pelaku industri event, baik itu penyelenggara event di bidang olahraga, musik, MICE, dan event-event berbasis budaya, sudah seperti doa, indah terdengar tetapi tidak ada wujudnya,” kata Jadmiko Adi.
Keberadaan pelaku industri event ini berbeda dengan buruh pabrik dan lainnya yang mungkin sedikit lebih diperhatikan oleh pemerintah walu di masa pandemi seperti ini. Pabrik-pabrik juga tetap buka, tetapi pertandingan olahraga, musisi, dan pelaku atau pengiat seni, tidak ada sama sekali event.
Seperti halnya yang terbaru kemarin, yaitu di saat Hari Musik Nasional (HMN). “Memang HMN diakui oleh negara, tetapi di saat masa pandemi, HMN terasa tidak ada yang mengakui,” paparnya.
Jadmiko tetap bersyukur dengan angin segar event mulai boleh digelar. Kebijakan itu sangat ditunggu oleh para pegiat musik, event organizer, serta tim produksi event (soundsystem,rigging, lighting), dan lainnya. Karena bagaimanapun, melalui kebijakan di atas minimal mata rantai sumber hidub orang banyak akan mengalir kembali.
“Terakhir harapan saya semoga dengan adanya peraturan yang diwacanakan itu, semuanya akan menyiapkan diri untuk menjalankan kegiatan langsung dengan mematuhi protokol kesehatan. Karena sebuah peraturan bisa saja dikeluarkan dan dicabut kembali apabila tidak dilaksanakan dengan sebaik mungkin,” kata Jadmiko.
Hal senada diungkapkan Bobby Nugroho selaku Ketua Dewan Kesenian Kota Malang (DKM). Dia mengaku bahagia. Ada harapan, khususnya untuk Kota Malang. Minimal dari segi positifnya, para pelaku seni dan lainnya lebih bersemangat. “ Ini kabar angin segar buat kami semua. Semoga tidak hanya sekadar wacana dari pemerintah,” ujar Bobby.
Kalau untuk pameran, lanjut dia, sebetulnya mulai bulan Juli tahun lalu sudah berjalan, dengan penerapan prokes sangat ketat. Untuk event lainnya masih belum terlaksana.
Tahap awal, pihaknya akan melakukan rapat koordinasi terlebih dahulu dengan para pelaku seni dan dinas terkait. Yaitu, Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar, serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud). Tujuannya, agar pelaksanaan event akan lebih terkontrol dan tidak menyalahi setiap prosedur. Dia berharap, setiap penyelenggaraan event harus aman dan selalu mematahui prokes untuk mencegah penyebaran Covid-19.(roz/ekn)