
dr. Husnul Muarif, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang. (ist)
Malang – Hingga akhir pekan kemarin, proses vaksinasi di Kota Malang, terus berjalan. Sasaran untuk vaksinasi tahap kedua ini, adalah mereka yang bekerja di pelayanan publik. Termasuk TNI/Polri dan wartawan.
Ketika pemberian vaksin terus berjalan, Pemerintah Kota Malang terus melangkah. Kali ini, akan menyasar warga lanjut usia (lansia). Yang sementara ini, untuk lansia baru diberikan di wilayah provinsi. Di Jawa Timur, vaksinasi lansia sudah dilakukan di Surabaya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr. Husnul Muarif menyebutkan, untuk data lansia di Kota Malang, sudah ada di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) dan di Kementrian Kesehatan.
‘’Datanya sudah ada. Lansia di Kota Malang itu ada sekitar 75 – 58 ribu orang,’’ kata mantan Direktur RSUD Kota Malang ini.
Husnul menjelaskan, berdasarkan hasil kesepakatan bersama Kemenkes, proses vaksinasi lansia, akan dilakukan setelah vaksinasi terhadap pelayan publik selesai. Targetnya akan selesai di bulan Maret ini juga. Setelah lansia selesai, langsung dilakukan pendataan untuk prioritas berikutnya. Yakni menyentuh masyarakat umum. Sejauh ini, kata dia, kategori dalam prioritas tersebut cukup banyak.
‘’Menurut data dari Kemenkes, yang sudah ada datanya itu tenaga kesehatan dan lansia. Sementara untuk masyarakat umum, seperti pelayan publik ini, kategorinya banyak dan belum ada satu sistem pendataan. Jadi, masih belum tahu berapa jumlahnya,’’ tegasnya.
Sedangkan untuk vaksinasi guru dan tenaga non pendidik, di Kota Malang ini terdaftar 9.873 guru dan tenaga non pendidikan.
‘’Untuk lokasi vaksinasi, diberikan kemudahan dengan memilih RS atau Puskesmas terdekat,’’ Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Suwardjana.
Khusus untuk data tenaga non pendidik, kata dia, diantaranya satpam, petugas tata usaha dan petugas kebersihan. Serta kelengkapan lain dalam satuan pendidikan. Alasan dicantumkannya sivitas tersebut, merupakan bentuk antisipasi dari Disdikbud Kota Malang, menjelang persiapan sekolah tatap muka. Diperkirakan akan dilakukan pada awal tahun ajaran baru.
‘’Kalau protokol kesehatan bagus tren positif akan terus turun. Insyaallah Juli ditargetkan bisa kita tatap muka. Percepatan vaksinasi ini, juga ditujukan agar sekolah segera bisa menggelar pembelajaran tatap muka,’’ sebut dia.
Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji sendiri mengaku akan segera menindaklanjuti kebijakan belajar tatap muka. Hal itu terkait rencana sekolah tatap muka di bulan Juli.
‘’Tapi nanti harus kita lihat dulu. Dalam waktu dekat kami akan simulasi lagi,’’ katanya.
Pertimbangan sekolah tatap muka, kata dia, menjadi kajian Pemkot Malang lantaran penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dinilai berjalan efektif. Sejauh ini juga berpengaruh terhadap menurunnya kasus Covid-19.
‘’Disiplin orang-orang terhadap protokol kesehatan semakin kuat. Maka akan ada rencana dari pusat mau belajar tatap muka,’’ sambungnya.
Untuk itu, dalam waktu dekat melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, pemerintah akan meminta menyiapkan segala sesuatu. Termasuk simulasi, hingga kelengkapan sarana dan prasarana protokol kesehatan. (jof/rdt)