Situbondo – Sedikitnya 400 hektare (Ha) lahan pertanian di Kecamatan Asembagus, Situbondo, terancam tak teraliri air karena talang saluran irigasi rusak. Bupati Situbondo, Karna Suswandi, langsung responsif mengecek langsung ke lapangan.
“Ini harus segera diperbaiki. Karena jika tidak, sawah yang dulunya produktif, bisa menjadi tegalan karena tidak teraliri air,” ujar Bupati yang akrab disapa Bung Karna ini saat di lokasi Desa Perante, Kecamatan Asembagus, Minggu (7/3). Dia didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Gatot Siswoyo.
Bung Karna mengaku, talang saluran irigasi itu ranah kewenangan Pemprov Jatim. Namun, untuk memberikan pelayanan yang cepat karena menyangkut hajat orang banyak, pihaknya akan mengambil alih.
“Saya sudah konsultasi ke pemprov yang menangani saluran irigasi, dan disepakati kita tangani dulu,” tegas Bung Karna.
Sementara, Ahmad Fauzi (65), buruh tani warga Desa Perante mengaku, talang itu rusak dan tidak berfungsi sebulan lalu.
“Sekarang kan masih musim hujan, jadi air untuk mengairi sawah masih bisa teratasi,” ujarnya.
Talang itu dibangun 4 tahun lalu. Ia berharap, pemerintah segera memperbaiki. Sebab, ada ratusan hektare sawah yang bergantung terhadap talang saluran irigasi itu.
Ada sekitar enam desa yang terdampak kerusakan talang ini. Yaitu, Desa Kedunglo, Perante, Kertosari, Mojosari, Curahkalak dan Awar-awar. (ana/zai/ekn)