Malang – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Malang melakukan audiensi dengan Walikota Malang Drs H Sutiaji, Jumat (5/3). Digelar di Ruang Rapat Walikota, Balaikota Malang.
Nampak hadir mendampingi, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Suwardjana. Sam Aji, panggilan Sutiaji, menyampaikan, Pemkot Malang berkomitmen memperhatikan nasib GTT dan PTT di lingkungan Kota Malang.
“Kami komitmen untuk kesejahteraan guru. Termasuk GTT dan PTT. Kami benar-benar komitmen untuk pendidikan. Kita sudah usulkan, masih ada kuota 300-400an guru yang belum diangkat PPPK. Kami utamakan golongan K-2,” tutur orang nomor satu di Kota Malang ini.
Sebelumnya, Februari 2021, Sam Aji telah melantik 83 PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja). Sejumlah 72 orang diantaranya berprofesi sebagai guru.
“Jadi kami berpikir terus. Kami berusaha semaksimal mungkin untuk yang terbaik bagi guru-guru,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua PGRI Kota Malang, Periode 2020-2025, Burhanudin, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Walikota Sutiaji. Atas kepedulian pemerintah kepada GTT dan PTT.
“Terima kasih banyak kami sampaikan kepada Bapak Walikota. Atas perhatian dan kepedulian pada tahun 2019. Bapak melakukan permintaan kepada kepala dinas saat itu, agar ada pengusulan, mengenai nasib GTT dan PTT. Sehingga muncul Perwal No. 1 Tahun 2019. Terima kasih atas perhatiannya, GTT dan PTT yang semula menerima 600-700 ribu rupiah, menjadi paling rendah menerima 1,7 juta rupiah. Kami sungguh terima kasih,” ujar Burhanudin. (*jof/jan)