Bondowoso – Puluhan karyawan perhutani yang tergabung dalam Serikat Karyawan Perhutani (SEKAR) DPD Bondowoso mereboisasi di Petak 25 RPH Sukorejo, BPKH Sukosari, Kamis (4/3).Mereka menanam ratusan bibit Makadamea dan cengkeh di petak yang berada di ketinggian sekitar 1.600 mdpl.
Adm KPH Perhutani Bondowoso, Andi Adrian Hidayat, mengancam akan menutup petak manakala masyarakat merusak tanaman hasil reboisasi para pekerja Perhutani. Bahkan, pihaknya akan memasang papan kayu yang bertuliskan, bahwa reboisasi telah dilakukan Perhutani di lokasi-lokasi yang telah ditanami ulang.
“Sampai tanaman saya dimatikan, atau tidak bisa tumbuh dengan baik, saya tutup petak ini. Nanti kami awasi, tolong diawasi sama-sama,” kata laki-laki yang juga Majelis Pertimbangan Sekar ini.
Adm yang baru 5 bulan di Bondowoso itu meminta para karyawan Perhutani untuk terus menekankan masyarakat agar membuat tanaman sela. Sebagai, upaya untuk menahan erosi.
Ketegasan ini, kata Andi, dilakukan mengingat ada sekitar 3.000 hektare lahan hutan di Kecamatan Ijen yang rusak dan perlu diperbaiki. Parahnya, kerusakan terjadi di lahan-lahan yang justru rawan bencana.Karena itu, dia berharap semua pihak, utamanya karyawan Perhutani, untuk menjaga dan mengajak masyarakat merawat tanaman ini.
Adapun pemilihan jenis pohon yang ditanam terkait dijadikannya KPH Perhutani Bondowoso sebagai percontohan KPH kelola ekologi.
“Artinya, bagaimana kita menjadikan hutan kembali pada fungsinya, namun bisa juga ada hasilnya. Namun, perlu diingat bahwa hasil hutan bukan hanya kayu. Kita juga jadi KPH kelola ekologi,” tutupnya. (pan/zai/ekn)