Surabaya – Sebagaimana diketahui, Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono telah mengumumkan, penemuan mutasi virus Corona B117 UK di Indonesia. Pada Selasa (2/3). Penemuan itu, didapatkan dari hasil sequencing sampel. Di antaranya dari DKI Jakarta, Jabar, Banten, DIY juga dari Jatim. Mutasi virus ditemukan di Karawang. Dari pasien yang memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meminta, masyarakat Jatim agar tetap tenang dan tidak panik. Namun pada saat yang sama, juga harus semakin meningkatkan kewaspadaan. Virus jenis baru ini terbukti lebih menular 70 persen, dibandingkan virus yang ada sekarang.
‘’Saat ini mutasi virus Corona B117 UK sudah masuk ke Indonesia. Untuk itu, Pemprov Jatim dan masyarakat harus lebih waspada. Ini karena mutasi virus ini terbukti lebih menular 70 persen dibanding yang saat ini beredar. Masyarakat diharapkan tetap tenang, tetap disiplin terapkan protokol kesehatan,’’ kata Gubernur Khofifah, Kamis (4/3).
Khofifah menjelaskan, sampai saat ini belum ditemukan mutasi B117 UK di Jatim. Tapi Pemprov Jatim terus berkoordinasi dengan laboratorium, yang bisa melakukan sequencing, untuk selalu mengirimkan sampel.
Sequencing ini sendiri adalah proses mengurutkan RNA Virus untuk mengetahui susunan aslinya. Maka bila ada mutasi di Jatim, akan bisa segera dideteksi dan disampaikan ke masyarakat. Lebih lanjut dijelaskan Khofifah, menurut para ahli, mutasi ini bisa dideteksi oleh alat PCR yang saat ini dimiliki oleh laboratorium PCR di Indonesia dan di Jatim. Selain itu, Mutasi virus B117 juga tidak mengurangi efektifitas vaksin. Sehingga tidak mengganggu program vaksinasi yang sudah berjalan.
‘’Masyarakat tidak perlu khawatir. Virus ini tetap bisa dideteksi dengan alat PCR yang saat ini sudah ada. Juga tidak mengurangi efektifitas vaksin. Yang sudah terjadwal untuk vaksin bisa dilanjutkan proses vaksinnya. Selain itu, terus patuhi protokol kesehatan supaya virus ini tidak menulari kita,’’ tandas Khofifah.
Meski demikian, Khofifah mengakui, berdasarkan informasi tim Satgas Covid-19 di Jatim, masih ada keterbatasan untuk deteksi mutasi B117 UK. Karena alat sequencing yang masih terbatas.
Ke depan, Pemprov Jatim akan terus berkordinasi dengan pemerintah pusat. Sekaligus dengan tim Pengawasan Mutasi Genetik atau Genomic Surveillance dari Kemenkes. Ini untuk terus mengirimkan sampel sehingga mutasi virus Corona bisa dideteksi lebih cepat.
‘’Kami akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat, dan tim dari Kemenkes. Agar mereka bisa terus mengirimkan sampel sehingga mutasi virus Covid-19 bisa kita deteksi dengan cepat,’’ pungkas Khofifah. (azt/rdt)