Kota Malang – Jumlah merchant QRIS (Quick Response code Indonesia Standard) di tujuh daerah dalam wilayah kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang dalam dua tahun terakhir menunjukkan pertumbuhan sangat signifikan, yakni 360,02 persen.
Pada 2019 jumlah merchant mencapai 31 ribu, maka pada awal 2021 tumbuh menjadi 140 ribu merchant. Peserta merchant tersebut tersebar di tujuh Kabupaten/kota, yakni Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu, Kota dan Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Pobolinggo.
“Lonjakan peserta merchant tersebut menunjukkan respon masyarakat sangat positif untuk memanfaatkan layanan transaksi pembayaran metode digital yang memiliki berbagai keunggulan, yakni serba mobile, cepat, aman dan murah,” kata Azka Subhan Aminurrido di Malang, kemarin.
Dirinya mengungkapkan dari 31 ribu merchant jumlah merchant terbanyak berada di Kota dan Kabupaten Malang sebanyak 110 ribu.
Secara nasional merchant QRIS juga tumbuh pesat, yaitu dari 1,7 juta merchant pada 2019 melonjak menjadi 6 juta merchant di awal 2021 atau meningkat 272,41 persen. “Uniknya lebih dari 85 persen adalah merchant kelompok UKM. Sedang jumlah PJSP QRIS adalah 52 PJSP ysng terdiri atas 28 PJSP Bank dan 24 PJSP non Bank ”.
Lebih lanjut Azka, mengatakan kondisi pandemi yang masih belum mereda membuat transformasi digital menjadi prioritas penting dari sisi pembayaran. Hal tersebut sejalan dengan arahan Presiden RI, dalam rangka membantu pemulihan ekonomi baik secara nasional maupun regional.
Sehingga guna mempercepat akseptasi QRIS untuk mengurangi jumlah merchant QRIS yang tidak aktif, strategi yang dilakukan BI adalah dengan melakukan kolaborasi antara Bank Indonesia, Pemerintah, dan Industri ASPI (Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia dan PJSP (Penyedia Jasa Sistem Pembayaran).
“Target kami 12 juta merchant QRIS tahun 2021. Oleh karena itu, untuk meningkatkan merchant tersebut kami mengundang 18 bank dan perusahaan non bank seperti LinkAja, OVO, ShopeePay dan Dana, untuk saling kolaborasi meningkatkan jumlah merchant khusus di BI Malang,” jelasnya.
“Selain itu kami juga berinisiasi untuk kampanye merchant QRIS dengan cara public awareness campaign melalui berbagai media baik media massa maupun media sosial (medsos),” tambah Azka.
Untuk diketahui QRIS merupakan salah satu alternatif kanal merchant atau pembayaran yang merupakan metode pembayaran digital serba mobile yang diluncurkan BI pada tanggal 17 Agustus 2019 silam.
Berkembangnya tren digitalisasi di seluruh dunia menyebabkan berubahnya perilaku transaksi masyarakat ke arah tuntutan yang lebih besar pada mobilitas, kecepatan, fleksibilitas, serta keamanan.Salah satu inovasi dalam sistem pembayaran adalah dengan adanya penggunaan QR Code dalam melakukan suatu transaksi. (Rbi-Ins)