Bondowoso – Daerah perbatasan Bondowoso menjadi penyumbang kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terbanyak.Programer Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik (P2PTVZ) Dinas Kesehatan (Dinkes) Bondowoso, Haris Ahmadi, menerangkan,sebenarnya terjadi penurunan angka DBD di Bondowoso pada dua bulan terakhir.
Kendati demikian, dari jumlah itu terbanyak kasusnya terjadi dari perbatasan.”Sangat berhubungan dengan geografisnya. Kami sudah cross check ke teman-teman Situbondo. Ternyata Situbondo naik, dan di Bondowoso yang berbatasan dengan Situbondo yang dulunya sedikit sekarang tinggi,” jelasnya, Senin (1/3).
Ia menjelaskan di perbatasan Bondowoso – Situbondo, yakni kecamatan Cerme menjadi daerah tertinggi. Berikut juga Kecamatan Prajekan, Klabang, dan Tapen.Bahkan jumlah DBD di daerah itu mengalahkan kawasan kota dengan 16 kasus atau naik 10 kasus dibanding tahun lalu.” Kota aja sedikit, paling hanya lima kasus,”ujarnya.
Dinkes tetap berupayamenekan angka kasus DBD. Yakni lewat program Grebek Jentik bergilir tiap hari. Termasuk juga selama belajar daring, para siswa diimbau untuk menggunakan anti nyamuk. Karena di masa pandemi Covid-19, anak-anak banyak menghabiskan waktu di dalam rumah.(pan/zai/ekn)